Peraturan Daerah NOMOR 1 TAHUN 2015








Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah
05 Mei 2015 | Kategori: Retribusi

 

 

 

     SALINAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTA JAKARTA

Nomor 1 Tahun 2015

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2012         

TENTANG

RETRIBUSI DAERAH

 

Menimbang

:

a.

Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012,

teIah diatur mengenai retribusi daerah;





b.

Bahwa berdasarkan hasil evaluasi atas pelaksanaan retribusi daerah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah dan adanya perkembangan ketentuan peraturan perundang-undangan, Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu disempurnakan;





c.

Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud daIam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah;

 

 

 

 

Mengingat

:

1.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor' 3814);





2.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan  Konsumen (Lembaran Negara RepubliK Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821);





3.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa  Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun I999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833);

 



4.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);





5.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor' 4279);





6.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073 );





7.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4438);





8.

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);





9.

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);





10.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);





11.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015);



 



12.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);





13.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);





14.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan PengeIolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);





15.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang   Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

 

 

16.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);

 

 

17.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1990 tentang Penyerahan Sebagian Unsur Pemerintahan Dalam Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kepada Daerah Tk. I dan Daerah Tk. II (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3410);

 

 

18.

Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3445);

 

 

19.

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3529);

 

 

20.

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);

 

 

21.

Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

 

 

22.

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor

 216, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5358);

 

 

23.

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan Komoditas Hasil Pertanian di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2004 Nomor 62);

 

 

24.

Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 31);

 

 

25.

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2014 Nomor 201, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2004);

 

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

MEMUTUSKAN:

 

Menetapkan

:

PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

 

 

Pasal 1

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 31), diubah sebagai berikut:





1.

Ketentuan angka 6 Pasal 1 diubah dan diantara angka 12 dan angka 13 Pasal 1 disisipkan 5 (lima) angka, yakni angka 12a, angka 12b, angka 12c, angka 12d, dan angka 12e, diantara angka 14 dan angka 15 Pasal 1 disisipkan 1 (satu) angka, yakni angka 14a, dan diantara angka 16 dan angka 17 Pasal 1 disisipkan 1 (satu) angka yakni angka 16a, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

 

 

 

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

 

 

 

1.

Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

 

 

 

2.

Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

 

 

 

3.

Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

 

 

 

4.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

 

 

 

5.

Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan Lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Sosial Politik, atau Organisasi lainnya, Lembaga dan Bentuk Badan Lainnya termasuk kontrak Investasi Kolektif dan Bentuk Usaha Tetap.

 

 

 

6.

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah selanjutnya disebut BPKAD adalah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta.

 

 

 

7.

Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.

 

 

 

8.

Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian Izin tertentu yang khusus disediakan dan/ atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.

 

 

 

9.

Golongan retribusi adalah pengelompokan retribusi yang meliputi retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi perizinan tertentu.

 

 

 

10.

Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.

 

 

 

11.

Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa usaha yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.

 

 

 

12.

Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian Izin kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

 

 

 

12a.

Retribusi Pengendalian Lalu Lintas adalah pungutan atas penggunaan ruas jalan tertentu, koridor tertentu, kawasan tertentu pada waktu tertentu, dan tingkat kepadatan tertentu.

 

 

 

12b.

Perpanjangan IMTA adalah izin yang diberikan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk kepada pemberi kerja tenaga kerja asing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 

 

 

12c.

Retribusi Perpanjangan IMTA adalah pungutan atas pemberian perpanjangan IMTA kepada pemberi kerja tenaga kerja asing.

 

 

 

12d.

Tenaga Kerja Asing adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia.

 

 

 

12e.

Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing adalah badan hukum atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

 

 

 

13.

Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungutan atau pemotongan retribusi tertentu.

 

 

 

14.

Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek retribusi, penentuan besarnya retribusi yang terutang sampai kegiatan penagihan retribusi kepada Wajib retribusi serta pengawasan penyetorannya.

 

 

 

14a.

Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah

 

 

 

15.

Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat ketetapan yang menentukan besarnya retribusi yang terutang.

 

 

 

16.

Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat ketetapan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

 

 

 

16a.

Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SSRD, adalah bukti pembayaran atau penyetoran Retribusi yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Gubernur.

 

 

 

17.

Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa bunga danl atau denda.

 

 

 

18.

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengelola data, keterangan, danl bukti yang dilaksanankan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan kewajiban perpajakan daerah dan retribusi daerah danl atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah dan retribusi daerah.

 

 

 

19.

Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

 

 

2.

Pasal 2 ayat (1) huruf a angka 3 dihapus, Pasal 2 ayat. (1) huruf a ditambah 1 (satu) angka yakni angka. 14 dan Pasal 2 ayat. (I) huruf c ditambah 1 (satu) angka yakni angka 6, sehingga Pasal 2 berbunyi sebagai berikut:

 

 

Pasal 2

 

 

(1)

Golongan dan Jenis Retribusi sebagai berikut:

 

 

 

a.

Jenis Retribusi Jasa Umum terdiri dari:

 

 

 

 

1.

Retribusi Pelayanan Kesehatan;

 

 

 

 

2.

Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;

 

 

 

 

3.

dihapus;

 

 

 

 

4.

Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;

 

 

 

 

5.

Retribusi Pelayanan Pasar;

 

 

 

 

6.

Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;

 

 

 

 

7.

Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;

 

 

 

 

8.

Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;

 

 

 

 

9.

Retribusi Penyediaan dan Penyedotan Kakus;

 

 

 

 

10.

Retribusi Pengolahan Limbah Cair;

 

 

 

 

11.

Retribusi Pelayanan Teral Tera Ulang;

 

 

 

 

12.

Retribusi Pelayanan Pendidikan;

 

 

 

 

13.

Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi; dan

 

 

 

 

14.

Retribusi Pengendalian Lalu Lintas

 

 

 

b.

Jenis Retribusi Jasa Usaha terdiri dari:

 

 

 

 

1.

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;

 

 

 

 

2.

Retribusi Pasar Grosir danl atau Pertokoan;

 

 

 

 

3.

Retribusi Tempat Pelelangan;

 

 

 

 

4.

Retribusi Terminal;

 

 

 

 

5.

Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa;

 

 

 

 

6.

Retribusi Rumah Potong Hewan;

 

 

 

 

7.

Retribusi Pelayanan Kepelabuhan;

 

 

 

 

8.

Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga;

 

 

 

 

9.

Retribusi Penyeberangan di Air; dan

 

 

 

 

10.

Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah;

 

 

 

c.

Jenis Retribusi Perizinan Tertentu terdiri dari:

 

 

 

 

1.

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;

 

 

 

 

2.

Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;

 

 

 

 

3.

Retribusi Izin Gangguan;

 

 

 

 

4.

Retribusi Izin Trayek;

 

 

 

 

5.

Retribusi Izin Usaha Perikanan;

 

 

 

 

6.

Retribusi Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing.

 

 

3.

Pasal 3 dihapus.

 

 

4.

Pasal 56 ditambah 3 (tiga) ayat yakni ayat (16), ayat (17), dan ayat (18), sehingga Pasal 56 berbunyi sebagai berikut:

 

 

Pasal 56

 

 

 

(1)

Atas pelayanan pengujian kendaraan bermotor pada bidang Perhuburigan dipungut retribusi dengan nama Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.

 

 

 

(2)

Objek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pengujian kendaraan bermotor.

 

 

 

(3)

Atas pelayanan penyediaan fasilitas terminal oleh unit Perhubungan dipungut retribusi dengan nama Retribusi Terminal.

 

 

 

(4)

Objek Retribusi Terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan usaha, dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal, yang disediakan, dimiliki, danj atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, yang meliputi:

 

 

 

 

a.

pemakaian terminal penumpang mobil bus dan terminal mobil barang;

 

 

 

 

b.

pemakaian fasilitas lainnya di terminal penumpang mobil bus;

 

 

 

 

c.

pemakaian fasilitas terminal mobil barang; dan

 

 

 

 

d.

pemakaian fasilitas untuk kendaraan antar jemput dalam areal terminal.

 

 

 

(5)

Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah terminal yang disediakan, dimiliki, danjatau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

 

 

 

(6)

Atas pemakaian kekayaan daerah pada unit Perhubungan dipungut retribusi dengan nama Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

 

 

 

(7)

Objek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (6) adalah pemakaian kekayaan daerah, yang meliputi:

 

 

 

 

a.

pemakaian pool kendaraan;

 

 

 

 

b.

pemakaian mobil derek; dan

 

 

 

 

c.

Pemakaian/ jsewa tanah area pelabuhan milik pemerintah daerah.

 

 

 

(8)

Atas pelayanan kepelabuhanan pada unit perhubungan dipungut retribusi dengan nama Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan.

 

 

 

(9)

Objek Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) adalah pelayanan jasa kepelabuhan, termasuk fasilitas lainnya dilingkungan pelabuhan yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, yang meliputi:

 

 

 

 

a.

jasa kepelabuhanan, kenavigasian dan perkapalan; dan

 

 

 

 

b.

jasa pelayanan perhubungan udara.

 

 

 

(10)

Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (9) adalah pelayanan jasa kepelabuhanan yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

 

 

 

(11)

Atas pelayanan penyeberangan di atas air oleh unit Perhubungan dipungut retribusi dengan nama Retribusi Penyeberangan di Air.

 

 

 

(12)

Objek Retribusi Penyeberangan di Air sebagaimana dimaksud pada ayat (11) adalah pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di air yang dimiliki danl atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, yaitu jasa pelayanan angkutan sungai, danau dan penyeberangan.

 

 

 

(13)

Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (12) adalah pelayanan penyeberangan yang dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

 

 

 

(14)

Atas pelayanan pemberian 1zm trayek oleh unit Perhubungan dipungut retribusi dengan nama Retribusi izin Trayek.

 

 

 

(15)

Objek Retribusi Izin Trayek sebagaimana dimaksud ayat (14) adalah pemberian izin kepada badan untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau beberapa trayek tertentu.

 

 

 

(16)

Atas pelayanan pengendalian lalu lintas dipungut retribusi dengan nama Retribusi Pengendalian Lalu Lintas.

 

 

 

(17)

Objek Retribusi Pengendalian Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (16) meliputi penggunaan ruas jalan tertentu, koridor tertentu, atau kawasan tertentu pada waktu tertentu oleh kendaraan bermotor perseorangan dan barang.

 

 

 

(18)

Dikecualikan dari Objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (17) adalah sepeda motor, kendaraan penumpang umum, kendaraan pemadam kebakaran, ambulans dan kendaraan rombongan kepala/wakil kepala negara.

 

 

5.

Diantara ayat (6) dan ayat (7) Pasal 57 disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (6a), dan ayat (7) diubah, sehingga Pasal 57 berbunyi sebagai berikut:

 

 

Pasal 57

 

 

 

(1)

Subjek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan atau menikmati pelayanan sebagaimana dimaksud dalam PcJsal 56 ayat (1).

 

 

 

(2)

Subjek Retribusi Terminal adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan atau menikmati pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (3).

 

 

 

(3)

Subjek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan atau menikmati pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (6).

 

 

 

(4)

Subjek Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan atau menikmati pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (8).

 

 

 

(5)

Subjek Retribusi Penyeberangan di Air adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan atau menikmati pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (11).

 

 

 

(6)

Subjek Retribusi Izin Trayek adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan atau menikmati pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (14).

 

 

 

(6a)

Subjek Retribusi Pengendalian Lalu Lintas adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan atau menikmati pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (17).

 

 

 

(7)

Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (6a) adalah Wajib Retribusi.

 

 

6.

PasaI 58 ditambah 1 (satu) ayat yakni ayat (7), sehingga Pasal 58 berbunyi sebagai berikut:

 

 

Pasal 58

 

 

 

(1)

Tingkat penggunaan jasa pengujian kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (2) diukur berdasarkan jenis kendaraan, jumlah kendaraan dan jangka waktu.

 

 

 

(2)

Tingkat penggunaan jasa terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (4) diukur berdasarkan jenis usaha, jenis kendaraan, jumlah kendaraan dan jangka waktu pemakaian.

 

 

 

(3)

Tingkat penggunaan jasa pemakaian kekayaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (7) diukur berdasarkan jenis usaha, jenis kendaraan, jumlah kendaraan dan jangka waktu.

 

 

 

(4)

Tingkat penggunaan jasa pelayanan kepelabuhanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (9) diukur berdasarkan jenis, jumlah, volume, ukuran dan jangka waktu.

 

 

 

(5)

Tingkat penggunaan jasa penyeberangan di air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (12) diukur berdasarkan jenis, jumlah, volume, ukuran dan jangka waktu.

 

 

 

(6)

Tingkat penggunaan jasa izin trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (15) diukur berdasarkan jenis kendaraan, jumlah kendaraan dan jangka waktu.

 

 

 

(7)

Tingkat penggunaan jasa pengendalian lalu lintas sebagaimana dalam Pasal 56 ayat (17) diukur berdasarkan lokasi, waktu, jenis kendaraan bermotor atau indikator lainnya.

 

 

7.

Pasal 59 ditambah 1 (satu) ayat yakni ayat (7), sehingga Pasal 59 berbunyi sebagai berikut:

 

 

Pasal 59

 

 

 

(1)

Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi Pengujian Kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (2) adalah dengan memperhatikan biaya operasi dan pemeliharaan, biaya bunga dan biaya modal kemampuan masyarakat serta aspek keadilan dan efektifitas pengendalian pelayanan.

 

 

 

(2)

Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi Terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (4) adalah dengan memperhatikan biaya investasi, biaya perawatan/pemeliharaan, biaya penyusutan, biaya asuransi, angsuran bunga pinjaman, biaya rutin/periodik yang berkaitan langsung dengan penyediaan jasa, biaya administrasi yang mendukung penyediaan jasa yang memperoleh keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis, serta beroperasi secara effisien dengan orientasi pada harga pasar.

 

 

 

(3)

Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah fasilitas/sarana lalu lintas angkutan jalan dan terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (7) adalah dengan memperhatian biaya investasi, biaya perawatan/pemeliharaan, biaya penyusutan, biaya asuransi, biaya rutin/ periodik yang berkaitan langsung dengan penyediaan jasa, biaya administrasi umum yang mendukung penyediaan jasa, bunga pinjaman untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana dimaksud keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis, serta beroperasi secara efisien dengan orientasi pada harga pasar.

 

 

 

(4)

Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (9) adalah dengan memperhatikan biaya investasi, biaya perawatan/pemeliharaan, biaya penyusutan, biaya asuransi, angsuran bunga pinjaman, biaya rutin/ periodik yang berkaitan langsung dengan penyediaan jasa, biaya administrasi yang mendukung penyediaan jasa yang memperoleh keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis, serta beroperasi secara efesien dengan orientasi pada harga pasar, biaya survey, biaya transportasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian serta biaya pembinaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(5)

Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi Penyeberangan di Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (12) dengan memperhatikan biaya investasi, biaya perawatan/pemeliharaan, biaya penyusutan, biaya asuransi, angsuran bunga pinjaman, biaya rutin/periodik yang berkaitan langsung dengan penyediaan jasa, biaya administrasi yang mendukung penyediaan jasa yang memperoleh keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis, serta beroperasi secara efisiensi dengan berorientasi pada harga pasar, biaya transportasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian serta biaya pembinaan.

 

 

 

(6)

Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi Izin Trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (15) adalah dengan memperhatikan biaya survey, biaya transportasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian serta biaya pembinaan.

 

 

 

(7)

Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi Pengendalian Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (17) adalah efektifitas pengendalian lalu lintas dan dapat menutup biaya penyelenggaraan.

 

 

8.

Ketentuan Pasal 60 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

 

 

Pasal 60

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (2), ayat (4), ayat (7), ayat (9), ayat (12), ayat (15) dan ayat (17) tercantum dalam Lampiran Il.F Peraturan Daerah ini.

 

 

9.

Pasal 61 ditambah 3 (tiga) ayat yakni ayat (6), ayat (7), dan ayat (8), sehingga Pasal 61 berbunyi sebagai berikut:

 

 

Pasal 61

 

 

 

(1)

Atas pelayanan pendidikan dan pelatihan pada unit Ketenagakerjaan dipungut retribusi dengan nama Retribusi Pelayanan Pendidikan.

 

 

 

(2)

Objek Retribusi Pelayanan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah, yaitu pelatihan Hygiene, kesehatan dan keselamatan kerja (Hyperkes) bagi Dokter perusahaan.

 

 

 

(3)

Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah:

 

 

 

 

a.

pelayanan pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah;

 

 

 

 

b.

pendidikan/pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah;

 

 

 

 

c.

 

d.

pendidikan/ pelatihan yang diselenggarakan oleh BUMN, SUMO; dan

pendidikan/pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak swasta.

 

 

 

(4)

Atas pemakaian kekayaan daerah pada unit Ketenagakerjaan dipungut retribusi dengan nama Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

 

 

 

(5)

Objek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah pemakaian kekayaan daerah, yaitu Jasa pemakaian fasilitas ketenagakerjaan milik Pemerintah Daerah.

 

 

 

(6)

Atas pemberian perpanjangan IMTA kepada pemberi kerja tenaga kerja asing dipungut retribusi dengan nama Retribusi Perpanjangan IMTA.

 

 

 

(7)

Objek Retribusi Perpanjangan IMTA sebagaimana dimaksud pada ayat (6) meliputi pemberian perpanjangan IMTA kepada pemberi kerja tenaga kerja asing yang telah memiliki IMTA dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan atau pejabat yang ditunjuk.

 

 

 

(8)

Objek Retribusi Perpanjangan IMTA sebagaimana dimaksud pada ayat (7) tidak termasuk instansi pemerintah, perwakilan Negara asing, badan-badan internasional, lembaga sosial, lembaga keagamaan dan jabatan tertentu di lembaga pendidikan.

 

 

10.

Diantara ayat (2) dan ayat (3) Pasal 62 disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (2a), dan ayat (3) Pasal 62 diubah, sehingga Pasal 62 berbunyi sebagai berikut:

 

 

Pasal 62

 

 

 

(1)

Subjek Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan dan/ atau menikmati manfaat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1).

 

 

 

(2)

Subjek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan dan/ atau menikmati manfaat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (4).

 

 

 

(2a)

Subjek Retribusi Perpanjangan IMTA adalah badan hukum atau lembaga pemberi kerja tenaga kerja asing.

 

 

 

(3)

Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ay a t (2), dan ayat (2a) adalah Wajib Retribusi.

 

 

11.

Pasal 63 ditambah 1 (satu) ayat yakni ayat (3), sehingga Pasal 63 berbunyi sebagai berikut:

 

 

Pasal 63

 

 

 

(1)

Tingkat penggunaan jasa pelayanan pendidikan atas pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (2) diukur berdasarkan lamanya pelatihan, jumlah peserta dan penyediaan bahan pelatihan.

 

 

 

(2)

Tingkat penggunaan jasa pemakaian kekayaan daerah Fasilitas Ketenagakerjaan Milik Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (5) diukur berdasarkan jenis barang, volume, resiko, keahlian dan waktu.

 

 

 

(3)

Tingkat penggunaan jasa pemberian perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada Pasal 61 ayat (7) diukur berdasarkan jumlah penerbitan dan jangka waktu perpanjangan IMTA.

 

 

12.

Pasal 64 ditambah 2 (dua) ayat yakni ayat (3) dan ayat (4), sehingga Pasal 64 berbunyi sebagai berikut:

 

Pasal 64

 

 

 

 

Prinsip penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 61 ayat (2) adalah dengan memperhatikan lamanya pelatihan (jumlah jam pelajaran), biaya bahan pelatihan, tenaga instruktur, biaya cetak sertifikat, biaya konsumsi peserta.

 

 

 

 

Prinsip penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 61 ayat (2) adalah dengan memperhatikan lamanya pelatihan (jumlah jam pelajaran), biaya bahan pelatihan, tenaga instruktur, biaya cetak sertifikat, biaya konsumsi peserta.

 

 

 

 

 

Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (5) adalah dengan memperhatikan biaya investasi, biaya perawatan/ pemeliharaan, biaya penyusutan, biaya asuransi, biaya rutin/ periodik yang berkaitan dengan penyediaan jasa, biaya administrasi umum yang mendukung penyediaan jasa dan bunga pinjaman untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan guna meningkatkan prasarana dan sarana pelayanan, serta beroperasi secara efisien dengan orientasi pada harga pasar.

 

 

 

 

Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi Perpanjangan IMTA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (7), dengan memperhatikan jumlah penerbitan dokumen IMTA dan jangka waktu perpanjangan IMTA.

 

 

 

 

Pemanfaatan penerimaan retribusi perpanjangan IMTA digunakan untuk mendanai penerbitan dokumen izin, penatausahaan, pengawasan di lapangan, penegakan hukum dan biaya dampak negatif dari perpanjangan IMTA serta kegiatan pengembangan keahlian dan ketrampilan tenaga kerja lokal.

 

 

13.

Pasal 65 diubah, sehingga Pasal 65 berbunyi sebagai berikut:

 

 

Pasal 65

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pendidikan, Retribusi perpanjangan IMTA dan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (2) dan ayat (5) tercantml dalam Lampiran II.G Peraturan Daerah ini.

 

 

14.

Ketentuan ayat (3) Pasal 83 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

 

 

Pasal 83

 

 

 

(1)

Atas pelayanan pemberian izin mendirikan bangunan oleh unit Pengawasan dan penertiban bangunan dipungut retribusi dengan nama Retribusi izin Mendirikan Bangunan.

 

 

 

(2)

Objek Retribusi Izin Mendirikan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yaitu pemberian 1zm untuk mendirikan suatu bangunan, meliputi kegiatan pemnJauan desain dan pemantauan pelaksanaan pembangunannya agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan dan rencana tata ruang, dengan tetap memperhatikan koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien luas bangunan (KLB), koefisien ketinggian bangunan (KKB) dan pengawasan penggunaan bangunan yang meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut.

 

 

 

(3)

Tidak termasuk objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu:

 

 

 

 

a.

pemberian izin untuk bangunan milik Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

 

 

 

 

b.

bangunan milik perwakilan Negara asmg berdasarkan asas timbal balik (resiprositas).

 

 

 

 

c.

bangunan rumah tinggal (fungsi hunian sederhana) berupa rumah tinggal sederhana tunggal dan rumah tinggal sederhana deret dengan kriteria:

 

 

 

 

 

1)

bangunan rumah tinggal dengan ketinggian maksimal 2 (dua) lantai tanpa mezzanine, rongga atap, basement.

 

 

 

 

 

2)

luas bangunan dan luas tanah maksimal adalah 100 m2.

 

 

 

 

 

3)

kepemilikan bangunan perorangan bukan badan usaha kecuali apabila kepemilikan perorangan memiliki lebih dari 1 unit dalam satu lingkungan yang sarna.

 

 

 

 

d.

prasarana penunjang pelaksanaan pembangunan seperti bedeng kerjaj direksi keet, pagar proyek yang sifatnya sementara dan berdiri hanya selama pelaksanaan pembangunan.

 

 

15.

Ketentuan Pasal 86 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

 

 

                                              Pasal 86

 

 

 

(1)

Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi lzin Mendirikan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (2) adalah dengan memperhatikan biaya kegiatan dalam rangka pengendalian dan pengawasan atas penyelenggaraan bangunan gedung yang meliputi pengecekan, pengukuran lokasi, pemetaan, pengidentifikasian, pemeriksaan dan penatausahaan.

 

 

 

(2)

Penetapan besarnya retribusi yang terutang dihitung berdasarkan perkalian antara tingkat penggunaan jasa dengan tarif retribusi.

 

 

 

(3)

Besarnya tingkat penggunaan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan tabel berikut:

               

 

 

No

Jenis Pelayanan atas lzin Bertahap

Persentase RPP

1.

Izin Pendahuluan Pondasi

10 %

2.

Izin Pendahuluan Struktur   Menyeluruh

50 %

3.

Izin Menyeluruh

20%

4.

IMB

20%

Akumulasi Tingkat Penggunaan Jasa s.d 1MB Total=

100%

 

 

 

16.

Ketentuan Pasal 129 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

 

 

 

Pasal 129

 Pemungutan Retribusi yang diatur dalam Peraturan Daerah ini, baik administrasi maupun teknis pemungutannya, dilaksanakan di bawah koordinasi BPKAD.

 

 

17.

Pasal 141 ayat (1) huruf a, ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) dihapus, sehingga Pasal 141 berbunyi scbagai berikut:

 

 

Pasal 141

 

 

 

(1)

Sanksi administratif berupa denda dikenakan kepada wajib Retribusi apabila melakukan pelanggaran ketentuan peraturan terhadap:

 

 

 

 

a.

dihapus.

 

 

 

 

b.

pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja; dan

 

 

 

 

c.

pelayanan Pengawasan dan Penertiban Bangunan.

 

 

 

(2)

Dihapus.

 

 

 

(3)

Dihapus.

 

 

 

(4)

Dihapus.

 

 

18.

BAB XXIV diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

 

 

BAB XXIV

PENINJAUAN DAN PENETAPAN TARIF

 

 

19.

Pasal 145 ayat (4) dihapus, sehingga Pasal 145 berbunyi sebagai berikut:

 

 

 

Pasal 145

 

 

 

 

(1)

Tarif Retribusi ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun sekali.

 

 

 

(2)

Peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian.

 

 

 

(3)

Peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di tetapkan dengan Peraturan Gubernur.

 

 

 

(4)

Dihapus.

 

 

20.

Diantara Pasal 146 dan Pasal 147 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 146A sehingga berbunyi sebagai berikut:

 

Pasal 146A

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Retribusi yang masih terutang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2006 tentang Retribusi Daerah, sepanjang tidak diatur dalam Peraturan Daerah ini masih dapat ditagih selama jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terutang.

 

 

21.

Lampiran I huruf A. TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL dihapus, sehingga berbunyi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I huruf A.

 

 

22.

Lampiran II huruf C, Lampiran II huruf D, Lampiran II huruf F, Lampiran II huruf G, Lampiran III huruf A, Lampiran III huruf D, Lampiran III huruf E, Lampiran III huruf F, dan Lampiran IV huruf B Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 3, Tambaban Lembaran Daerah Provinsi daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 31) diubah, sehingga berbunyi sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf C, Lampiran II huruf D, Lampiran II huruf F, Lampiran II huruf G, Lampiran III huruf A, Lampiran III huruf D, Lampiran III huruf E, Lampiran III huruf F, dan Lampiran IV huruf B Peraturan Daerah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

 

 

 

 

 

 

 

 

Ditetapkan di Jakarta            pada tanggal 5 Mei 2015               GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

ttd.

BASUKI T PURNAMA

 

 

 

 

Diundangkan di Jakarta                                               pada tanggal 7 Mei 2015               

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

ttd.

SAEFULLAH

 

LEMBARAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2015 NOMOR 101

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA,

ttd.

SRI RAHAYU

NIP 19712281985032003

 

 

 

 

 

NOREG PERATURAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA: (1/2015)

 

 

 

 

 

 

PENJELASAN

ATAS

 PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 1 TAHUN 2015

TENTANG

 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

 

 

I.

UMUM                                                                    

     Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah merupakan pelaksanaan atas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

     Berdasarkan hasil evaluasi atas pelaksanaan retribusi daerah, beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 perlu diubah gu.na meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, adanya perkembangan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang retribusi daerah, yakni dengan telah diberiakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, maka periu mengatur pengendalian lalu lintas kendaraan bermotor perseorangan dan barang pada koridor atau kawasan tertentu pada waktu dan jalan tertentu sebagai Retribusi Jasa Umum dan penerbitan perpanjangan lzm mempekerjakan tenaga kerja asing yang merupakan urusan Pemerintah Daerah sebagai Retribusi Perizinan.

     Sehubungan dengan hal tersebut, periu dilakukan perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah.

 

 

II.

PASAL DEMI PASAL

 

 

 

Pasal I

    Angka 1

         Pasal 1

                 Cukup Jelas.

     Angka 2

         Pasal 3

                 Cukup Jelas.

    Angka 3

         Pasal 3

                 Cukup Jelas.

    Angka 4

         Pasal 56

                 Ayat (1)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (2)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (3)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (4)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (5)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (6)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (7)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (8)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (9)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (10)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (11)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (12)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (13)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (14)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (15)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (16)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (17)

Yang dimaksud "kendaraan bermotor perseorangan" adalah   kendaraan bermotor yang tidak digunakan untuk umum, meliputi mobil penumpang, mobil bus, dan mobil barang dengan jumlah berat yang diperbolehkan paling besar 3.500 kilogram.

Yang dimaksud "kendaraan bermotor barang" meliputi semua kendaraan umum angkutan barang dan mobil barang perseorangan dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih besar dari 3.500 kilogram

                 Ayat (18)

                          Cukup Jelas.

    Angka 5

            Pasal 57

               Cukup Jelas.

    Angka 6

         Pasal 58

                 Cukup Jelas.

    Angka 7

          Pasal 59

                 Ayat (1)

                                  Dalam rangka memperhatikan biaya modal kemampuan masyarakat, terhadap Kendaraan Bermotor Umum milik Koperasi diberikan potongan tarif sebesar 75% (tujuh puluh lima persen).

                        Ayat (2)

                                   Terhadap Retribusi Terminal untuk kendaraan bermotor milik Koperasi diberikan potongan sebesar 75% (tujuh puluh lima persen)

                       Ayat (3)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (4)

                          Cukup Jelas.

                 Ayat (5)

                          Cukup Jelas.

                  Ayat (6)

                          Terhadap Retribusi lzin Trayek untuk kendaraan bermotor milik Koperasi diberikan potongan sebesar 75% (tujuh puluh lima persen).

                  Ayat (7)

                                    Efektifitas pengendalian lalu lintas tercermin dengan berkurangnya perbandingan volume lalu lintas kendaraan dell.gan kapasitas jalan dari 0,9 (nol koma sembilan) menjadi 0,7 (nol koma tujuh) atau kurang dari 0,7 (nol koma tujuh).

    Angka 8

        Pasal 60

               Cukup Jelas.

    Angka 9

        Pasal 61

               Cukup Jelas.

    Angka 10

        Pasal 62

               Cukup Jelas.

    Angka 11

        Pasal 63

               Cukup Jelas.

    Angka 12

        Pasal 64

               Cukup Jelas.

    Angka 13

        Pasal 65

               Cukup Jelas.

    Angka 14

        Pasal 83

               Cukup Jelas.

    Angka 15

        Pasal 86

               Cukup Jelas.

    Angka 16

        Pasal 129

               Cukup Jelas.

    Angka 17

        Pasal 141

               Cukup Jelas.

    Angka 18

               Cukup Jelas.

    Angka 19

        Pasal 145

               Cukup Jelas.

    Angka 20

        Pasal 146 A

               Cukup Jelas.

 

 

 

Pasal II

       Cukup Jelas

 

 

 

 

 

 

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1018

               

                        

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran I

:

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

A. TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Dihapus

 

GUBERNUR PROVINSi DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

 ttd.

BASUKI T PURNAMA

       

                                                                      

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran II

:

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA      NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

C. TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KELAUTAN DAN PERTANIAN

a.

Pemeriksaan kesehatan ternak potong/unggas di Rumah Potong Hewan:

 

1. sapi, kerbau, kuda

Rp

4.000/ ekor

 

2. babi

Rp

5.000/ ekor

 

3. babi adat

Rp

2.500/ ekor

 

4. kambing, domba dan hewan kecil lainnya

Rp

1.000/ ekor

 

5. unggas

Rp

25/ ekor

 

6. pengandangan/pemeriksaan babi

Rp

2.000/3hari/ekor

b.

Pemeriksaan Laboratorium Balai Kesehatan Hewan dan lkan:

 

1. Unggas/ikan

 

 

 

     a) pemeriksaan patologi anatomi

Rp

5.000/ekor

 

     b) pemeriksaan parasitologi

Rp

10.000/specimen

 

    c) pemeriksaan bakteriologi

Rp

30.000/specimen

 

    d) pemeriksaan serologis

Rp

I5.000/organ

 

    e) pemeriksaan histopatologi

Rp

30.000/organ

 

    f) pemeriksaan bioteknologi

Rp

200.000/organ

 

2. Hewan kecil/besar

 

 

 

    a) pemeriksaan patologi anatomi

Rp

30.000/ specimen

 

    b) pemeriksaan darah/hematologi

Rp

30.000/ contoh/jenis

 

    c) pemeriksaan kimia darah

Rp

30.000/ contoh/jenis

 

    d) pemeriksaan parasitologi

Rp

20.000/ specimen

 

    e) pemeriksaan bakteriologilmikologi

Rp

30.000/ specimen

 

    f) pemeriksaan bangkai

Rp

30.000/ specimen

 

    g) pemeriksaan hispatologi

Rp

30.000/ specimen

 

    h) pemeriksaan serologis

         - Brucellosis

         - Toxoplasma

         - FAT Rabies

         - Elisa Rabies

 

 

Rp

25.000/ specimen

Rp

50.000/ specimen

Rp

50.000/ specimen

Rp

35.000/ specimen

c.

Pemeriksaan Laboratorium Kesmavet:

 

I. FISIKO KIMIA

 

 

 

    1.Organoleptik

 

 

 

        a) organoleptis

Rp

20.000/ contoh/jenis

 

        b) kualitas telur/egg tester

Rp

25.000/ contoh/jenis

 

       c) kualitas susu/org Alt test Lactodens

 

20.000/ contoh/jenis

 

 

 

 

 

2. Komposisi

 

 

 

    a) Kadar lemak (Soxhlet/Lactoscppe)

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    b) Protein (Kjeldah/Lactoscope)

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    c) Laktose/Lactoscope

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    d) Bahan Kering tanpa lemak/ Lactoscope

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    e) Kadar Abu/Furnace

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    f) Bahan kering, (Oven)

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    g) Kadar air (Oven)

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

   h) Karbohidrat/by different

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

   i) Karbohidrat/ titrasi

Rp

75.000/ contoh/jenis

 

    j) Vitamin A /C/Titrasi

Rp

100.000/ contoh/jenis

 

    k) Vitamin A/C/HPLC

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

 

 

 

 

3. Bahan tambahan/pewarna

 

 

 

   a). Nitrit, Nitrat (colorimetric)

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    b). Nitrit, Nitrat (spectroquant)

Rp

75.000/ contoh/jenis

 

 

 

 

 

4. Bahan tambahan/pengawet

 

 

 

    a) Natrium Benzoat, Asetat (colorimetric)

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    b) Natrium Benzoat, Asetat (spectroquant)

Rp

75.000/ contoh/jenis

 

    c) asetat metode colorimetric

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    d) asetat metode spectroquant

Rp

75.000/ contoh/jenis

 

 

 

 

 

5. Mineral

 

 

 

     Ferum (Fe), Kalium (K), Narium (Na), Kalsium (Ca), Zink (Zn)/SNI AAS

Rp

100.000/ contoh/jenis

 

 

Rp

75.000/ contoh/jenis

 

6. Bahan kimia lainnya

 

 

 

    a) Metanil Yellow/colorimetric

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    b) Rhodamin B/colorimetric

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    c) Chlorine/colorimetric

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    d) Formalin/colorimetric

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

    e) Natrium Tetraboraks/colorimetric

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

 

 

 

 

7. Residu Antibiotik

 

 

 

   a) screening antibiotic/Bioassay

Rp

100.000/ contoh/jenis

 

   b) peneciline, tetracycline, aminoglicocides, macrolides, chlora mphenicol/HPLC

Rp

200.000/ contoh/jenis

 

   c) chloramphenicol, neomycine, fluoroq uinolone kanamycin SEM/Elisa Reader

Rp

100.000/ contoh/jenis

 

8. Residu Pestisida Group Organoclorine: Lidan dan Aldrin

Rp

325.000/ contoh/jenis

 

9. Residu Pestisida Group Organophospor Dimeatoat dan Diazinon

Rp

325.000/ contoh/jenis

 

10. Residu Hormon:

 

 

 

       Trenbolone Acetat

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

11. Residu Hormon

 

 

 

      DES

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

12. Residu Logam berat

 

 

 

      a). Pb, Cu, Cd, Sn, Mn (SNI/AAS)

Rp

75.000/ contoh/jenis

 

      b). Hg, As/SNl/AAS

Rp

100.000/ contoh/jenis

 

13. Identifikasi spesies

 

 

 

      a) Daging Sapi, babi, ayam (Eliza/Biokit)

Rp

200.000/ contoh/jenis

 

      b) Daging sapi, babi, ayam (PCR)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

 

 

 

 

II. Mikrobiologi dan Biomolekuler

 

 

 

    1.Bakteri

 

 

 

       a) TPC(SNI)

Rp

20.000/ contoh/jenis

 

       b) caliform (SNI)

Rp

25.000/ contoh/jenis

 

       c) caliform (PCR/Rapid Test)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

       d) E.coli (SNI)

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

       e) E.coli (PCR/Rapid test)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

       f) Staphylococcus aureus (SNI)

Rp

75.000/ contoh/jenis

 

       g) Staphylococcusaureus (PCR/Rapid Test)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

       h) Salmonella spp (SNI,)

Rp

100.000/ contoh/jenis

 

       i) Salmonella (PCR, Rapid Test)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

       j) Enterococci (SNI)

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

       k) Enterococci (PCR/Rapid Test)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

        l) listeria spp (SNl)

Rp

150.000/ contoh/jenis

 

       m) listeria, spp (PCR/Rapid Test)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

       n) Clostridium perfringens (SNI)

Rp

150.000/ contoh/jenis

 

       0) Clostridium perfringens (PCR/Rapid Test)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

       p) Compylobacter spp (SNI)

Rp

150.000/ contoh/jenis

 

       q) Compylobacter spp (PCR/Rapid Test)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

       r) Bacilus antrhacis (SNI)

Rp

150.000/ contoh/jenis

 

       s) Bacilus antrhacis (PCR/Rapid Test)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

       t) Yersinia spp (SNi)

Rp

150.000/ contoh/jenis

 

       u) Yersinia spp (PCR/Rapid Test)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

           v) Swab test/Teknik Uji 16/3*0/1/08

Sesuai taraf parameter uji

 

2. Parasitologi

 

 

 

   EctoparasiteI Microscopic

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

3. Jamur

 

 

 

    a) kapang, / Molds dan kamir/Yeast (SNI)

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

  b) kapang, /Molds dan kamir/Yeast (PCR/Rapid Test)

Rp

250.000/ contoh/jenis

 

4. Sel Somatic/Breed

 

 

 

   Somatic cell (Breed)

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

 

 

 

 

III. HERKEURING

 

 

 

1. Pangan Asal Hewan Impor

 

 

 

    a. Daging (sapi/kerbau/domba/unggas)

Rp

450.000/ contoh/jenis

 

   b. Jerohan

Rp

450.000/ contoh/jenis

 

   c. Olahan (daging/ susu/ telur)

Rp

450.000/ contoh/jenis

 

2. Pangan Asal Hewan local

 

 

 

   a. Daging (sapi/kerbaul domba/unggas)

Rp

400.000/ contoh/jenis

 

   b. Jerohan

Rp

400.000/ contoh/jenis

 

   c. Olahan (daging/susu/telur)

Rp

400.000/ contoh/jenis

d.

Pemakaian Fasilitas/ Peralatan Peternakan

 

 

 

1. Pemakaian Aula Taman Ternak

Rp

100.000/ contoh/jenis

 

2. Pemakaian Asrama Taman Ternak

 

 

 

   a. NonAC

Rp

50.000/ contoh/jenis

 

   a. Ac

Rp

120.000/ contoh/jenis

 

3. Pemakaian Rumah Observasi Rabies:

 

 

 

   a) observasi hewan penular rabies

Rp

10.000/ekor/5 hari

 

   b) pemeliharaan hewan penular rabies yang diadopsi

Rp

20.000/ ekor/hari

 

   e) biaya eliminasi dan penguburan

Rp

100.000/ekor

 

   d) pemeliharaan hewan setelah observasi

Rp

15.000/ ekor/hari

 

4. Pemakaian Tempat Penampungan dan Pemotongan Unggas:

 

 

 

    a) pemakaian fasilitas penampungan

Rp

400.000/kdg/bln

 

    b) pemakaian fasilitas pemotongan

Rp

50/ ekor

 

 

 

 

e.

Pemeriksaan Pos/Klinik Kesehatan Hewan

 

 

 

   1. pemeriksaan kesehatan hewan kecil

Rp

20.000/ ekor

 

   2. pemeriksaan dan pengobatan hewan kecil

Rp

50.000/ ekor

 

   3. pemeriksaan kesehatan hewan besar

Rp

15.000/ ekor

 

   4. pemeriksaan dan pengobatan hewan besar

Rp

40.000/ekor

 

   5. operasi kecil

Rp

75.000/ekor

 

   6. operasi besar

Rp

200.000/ ekor

 

 

 

 

f.

Pemakaian Fasilitas/ Sarana dan Prasarana Perikanan:

 

 

 

1. Pemakaian kios pengeeer di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Rp

15.000/m2 /bulan

 

2. Pemakaian kios Pujaseri di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke:

Rp

15.000/ m2 /bulan

 

3. Pemakaian kios alat perikanan di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke dan Pulau Pramuka Kepulauan Seribu.

Rp

15.000/ m2 /bulan

 

4. Pemakaian kantor di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke

Rp

15.000/ m2 /bulan

 

5. Pemakaian gudang alat perikanan di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke.

Rp

15.000/ m2 /bulan

 

6. Pemakaian Tempat Pengepakan Ikan di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke.

Rp

24.000/ m2 /bulan

 

7. Pemakaian gudang garam di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke.

Rp

15.000 / m2 /bulan

 

8. Pemakaian fasilitas Tempat Pengolahan Ikan di Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke.

Rp

100.00O/ m2 /bulan

 

9. Pemakaian fasilitas tempat penjualan/ penampungan ikan

Rp

7.000/ m2/bulan

 

10. Pemakaian fasilitas lahan untuk budidaya perikanan di Balai Benih Ikan (BBI)

Rp

1.000/ m2 /tahun

 

11. Pemakaian fasilitas kolam di Balai Rp 300/m2 /bulan Beni Ikan (BBI)

Rp

300/ m2/bulan

 

12. Pemakaian fasilitas lahan di PPHP Cengkareng

Rp

7.000/ m2 /tahun

 

13. Pemakaian fasilitas kios ikan hias di PPHP Cengkareng

Rp

7.000/ m2 /bulan

 

14. Pemakaian fasilitas kios ikan hias di BBI Ciganjur

Rp

5.000/ m2 /bulan

 

15.Pas Masuk/Retribusi di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke

 

 

 

    a) sepeda motor

Rp

2.000/hari

 

    b) bajaj

Rp

2.000/hari

 

    c) mobil

Rp

4.000/hari

 

    d) truk/bis

Rp

6.000/hari

 

16. Pemakaian tanah di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke untuk:

 

 

 

    a) Gudang alat perikanan, pengolahan ikan, bengkel, pabrik es, cool storage

Rp

24.000/ m2 /tahun

 

    b) SPBU, restoran dan depot es

Rp

24.000/ m2 /tahun

 

    c) Dock Kapal

Rp

12.000/ m2 /tahun

 

17. Pemakaian alur docking untuk Kapal Perikanan di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke:

 

 

 

     a) sampai dengan 10 G

Rp

30.000/kapal/satu kali docking

 

     b) lebih dari 10 GT sampai dengan 20 GT

Rp

40.000/kapal/satu kali docking

 

     c) lebih dari 20 GT sampai dengan 30 GT

Rp

50.000/kapal/satu kali docking

 

18. Pemakaian alur docking untuk Kapal Bukan Perikanan di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke:

 

 

 

     a) sampai dengan 10 GT

Rp

50.000 /kapal/satu kali docking

 

     b) lebih dari 10 GT sampai dengan 20 GT

Rp

75.000 /kapal/satu kali docking

 

    c) lebih dari 20 GT sampai dengan 30 GT

Rp

100.000 /kapal/satu kali docking

 

    d) lebih dari 30 GT sampai dengan 50 GT

Rp

125.000/kapal/satu kali docking

 

    e) lebih dari 50 GT

 

200.000 /kapal/satu kali docking

 

19. Pemakaian fasilitas docking kapal untuk Kapal Perikanan di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke dan Pulau Seribu berukuran:

 

 

 

     a) sampai dengan 10 GT

Rp

20.000/kapal/satu kali docking

 

     b) lebih dari 10 GT sampai dengan 20 GT

Rp

30.000/kapal/satu kali docking

 

    c) lebih dari 20 GT sampai dengan 30 GT

Rp

45.000 /kapal/satu kali docking

 

    d) lebih dari 30 GT sampai 50 GT

Rp

70.000 /kapal/satu kali docking

 

    e) lebih dari 50 GT

Rp

100.000/kapal/satu kali docking

 

20.Pemakaian fasilitas docking kapal untuk Kapal Bukan Perikanan di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PP1) Muara Angke berukuran:

 

 

 

     a) sampai dengan 20 GT

Rp

60.000/kapal/satu kali docking

 

     b) lebih dari 20 GT sampai dengan 30GT

Rp

85.000/kapal/satu kali docking

 

     c) lebih dari 30 GT sampai dengan 50GT

Rp

110.000/kapal/satu kali docking

 

     d) lebih dari 50 GT

Rp

150.000/kapal/satu kali docking

 

21. Pemakaian Kios Pengecer lkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasar Ikan, Kalibaru, Cilincing dan Kamal Muara.

Rp

2.500/m2 /bulan

 

22. Pemakaian tanah di Taman Promosi Hasil Perikanan (TPHP) Cengkareng.

Rp

7.000/ m2 /bulan

 

23. Pemakaian Kios ikan dipusat Budidaya Perikanan (pusdakan) Ciganjur

Rp

5.000/ m2 /bulan

 

24.Penggunaan fasilitas Rumah Jaga Pembudidayaan Ikan Di pusat Budidaya Perikanan (Pusdakan)

Rp

2.000/ m2 /bulan

 

25.Pemakaian tempat Penitipan kendaraan di KawasanTempat Promosi Hasil Perikanan (TPHP) Cengkareng

 

 

 

    a) Motor

Rp

1.000/parkir

 

    b) Mobil

Rp

2.000 /parkir

 

26. Pemakaian tempat pendaratan kapal di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke.

      1. Hari ke 1 (satu) sampai dengan hari ke 2 (dua):

            a) lebih dari 5 GT sampai dengan 10 GT      Rp 4.000/kapal/ 24 jam

            b) lebih dari 10 GT sampai dengan 20 GT    Rp 8.000/kapal/ 24 jam

            c) lebih dari 20 GT                                       Rp 12.000/kapal/24 jam

       

       2. Hari ke 3 (tiga) sampai dengan hari ke 5 (lima):

           a) lebih dari 5 GT sampai dengan 10 GT     Rp 4.500/kapal/24 jam

           b) lebih dari 10 GT sampai dengan 20 GT    Rp 8.500/kapal/24 jam

           c) lebih dari 20 GT                                       Rp 13.000/kapal/24 jam

 

      3. Hari ke 6 (enam) sampai dengan hari ke 9 (sembilan):

          a) lebih dari 5 GT sampai dengan 10 GT       Rp 5.000/kapal/24 jam

          b) lebih dari 10 GT sampai dengan 20 GT     Rp 9.000/kapal/ 24 jam

          c) lebih dari 20 G                                          Rp. 14.000/kapal/ 24 jam

 

 

       4. Hari ke 10 (sepuluh) keatas:

           a) lebih dari 5 GT sampai dengan 10 GT       Rp 5.500/kapal/24 jam

           b) lebih dari 10 GT sampai dengan 20 GT     Rp 9.500/kapal/24 jam

           c) lebih dari 20 GT                                        Rp 14.500/kapal/24 jam

 

27. Lapak pasar grosir

Rp

6.000/m2 /bulan

 

28. Dihapuskan

 

 

 

 

 

 

g.

Pemakaian Fasilitas Pengujian Mutu Basil Perikanan:

 

 

 

1. Besar retribusi pemakaian fasilitas pengujian mutu hasil perikanan dihitung berdasarkan perkalian dari volume (ton), harga media pengujian dan Nilai Ekonomis Komoditas (NEK) sebagai berikut:

 

 

 

a) udang, lobster                                       13.75

b) sirip                                                         11

c) paha kodok                                              5.5

d) tuna                                                         5.5

e) marlin                                                       5.5

f) meka                                                         5.5

g) oil fish                                                      5.5

h) kakap merah/putih                                 5.5

i) bawal                                                        5.5

j) tenggiri                                                     5.5

k) cakalang                                                  5.5

l) cumi                                                     5.5

m) mahi-mahi                                          5.5

n) layaran                                                5.5

0) minyak ikan                                         5.5

p) olahan teri                                            5.5

q) hiu                                                       5.5

r) tulang ikan                                           5.5

s) ubur-ubur                                            2.75

t) tepung ikan, tepung rumput laut          2.75

u) Ikan kaleng                                          2.75

v) kepiting, rajungan, kekerangan            2.75

w) kulit ikan                                            2.75

x) ikan dan produk lainnya                     2.75

y) kerupuk                                              1.65

z) ikan kering, asin                                  0.55

aa) rumput laut                                       0.55

 

 

 

2. Harga media pengujian sebagaimana dimaksud angka 1 (satu) sebesar

Rp

9.000

 

3. Pengujian Mikrobiologi:

 

 

 

     a) Total Plate Count (TPC)

Rp

30.000/ contoh

 

     b) Escherichia coli (E Coli)

Rp

75.000/ contoh

 

     c) Salmonella

Rp

100.000/contoh

 

     d) Vibrio cholerae

Rp

150.000/contoh

 

     e) Staphylococcus aureus

Rp

200.000/ contoh

 

     f) Listeria Monocytogenes

Rp

200.000/ contoh

 

     g) Mikrobio1ogi dengan PCR Real Team

Rp

175.000/ contoh/prmtr

 

     h) Chlostridium botolinum

Rp

200.000/contoh

 

     i) Chlostridium perfringens

Rp

200.000/contoh

 

4. Pengujian Kimia

 

 

 

     a) Garam

Rp

30.000/contoh

 

     b) Air

Rp

25.000/ contoh

 

     c) Abu total

Rp

25.000/ contoh

 

     d) Abu tak larut dalam asam

Rp

25.000/ contoh

 

     e) Kadar Protein

Rp

50.000/ contoh

 

     f) Kadar Harbohidrat

Rp

50.000/ contoh

 

    g) Kadar Lemak Total

Rp

50.000/ contoh

 

5. Pengujian Organoleptik (ikan segar):

 

 

 

     a) Sensory test/organoleptik

Rp

25.000/ contoh

 

     b) Uji Parasit

Rp

30.000/contoh

 

     c) Filthy

Rp

30.000/contoh

 

     d) Uji Bobot Tuntas

Rp

30.000/contoh

 

     e) Uji Suhu Pusat

Rp

25.000/ contoh

 

6. Pengujian tambahan:

 

 

 

     a) uji antibiotik (metode HPLC)

Rp

250.000/ cth/prmtr

 

     b) uji antibiotic dgn LC MS-MS

Rp

500.000/ cth/prmtr

 

     c) uji antibiotic dgn Elisa Test

Rp

250.000/ cth/prmtr

 

     d) uji Pb dengan AAS

Rp

80.000/ cth/ prmtr

 

     e) uji Cd dengan AAS

Rp

80.000/ cth/ prmtr

 

     f) uji Hg dengan AAS

Rp

80.000/ cth/ prmtr

 

    g) uji Cu dengan AAS

Rp

80.000/ cth/ prmtr

 

    h) uji histamin dengan spektroflourometer

Rp

90.000/cth/prmtr

 

     i) uji histamin dengan HPLC Flourensence

Rp

150.000/cth/prmtr

 

     j) uji zat warna secara kualitatif

Rp

40.000 cth/prmtr

 

     k) uji zat pengawet borax

Rp

40.000 cth/prmtr

 

    l) uji pestisida secara chromatography

Rp

300.000/ cth/prmtr

 

    m) uji pengawet formalin

Rp

30.000/ cth/prmtr

 

    n) Uji Pestisida secara Elisa Test

Rp

250.000/ cth/prmtr

 

    0) Uji Toksin (PSP dengan Elisa Test)

Rp

250.000/ cth/prmtr

 

    p) Uji Total Volatile Base (TVB) metode Destilasi

Rp

250.000/ cth/prmtr

 

    q) Uji Total Volatile Base (TVB) metode Conway

Rp

50.000/cth/prmtr

 

    r) Uji Tri Metil Amine (TMA) metode Conway

Rp

50.000/cth/prmtr

 

 

 

 

h.

Pemakaian Sarana Pengelolaan Perikanan

 

 

 

     1. pemakaian gedung serbaguna

Rp

250.000/hr

 

     2. pemakaian fasilitas gedung promosi hasil perikan

Rp

 5.000/m2 /bulan

 

     3. pemakaian work shop

Rp

 5.000/m2 /bulan

 

     4. pemakaian penginapan

Rp

50.000/hari/kamar

 

 

 

 

i.

pemakaian kios promosi bunga:

 

 

 

    1. kios ukuran 9 m2

Rp

300.000/kios/bulan

 

    2. kios ukuran 12 m2

Rp

350.000/kios/bulan

 

    3. kios ukuran 16 m2

Rp

425.000/kios/bulan

 

 

 

 

j.

pemakaian los promosi bunga

Rp

1.000/ m2 /hari

 

 

 

 

k.

pemakaian kios terbuka promosi bunga

 

 

 

    I. kios terbuka ukuran 36 m2

Rp

185.000/kios/bulan

 

    2. kios terbuka ukuran 48 m2

Rp

225.000/kios/bulan

 

 

 

 

l.

pemakaian fasilitas promosi bunga

 

 

 

    1. parkir mobil penumpang

Rp

2.000/sekali parkir

 

    2. parkir mobil barang

Rp

3.000/sekali parkir

 

    3. parkir motor

Rp

1.000/ sekah parkir

 

     4. toilet

Rp

1.000/sekali masuk

 

6. pemakaian sarana

 

 

 

    a) Ruang pertemuan

Rp

500.000/hari

 

    b) Peralatan

Rp

5.000/unit/hari

 

7. PengalihanHak Pemakaian/Pengelolaan Kios milik Pemda

Rp

1O.800.000/kios

 

 

 

 

m.

pemakaian sarana penyimpanan promosi bunga pemakaian Cold Storage

Rp

75.000/m3/bulan

n.

pemakaian lahan usaha promosi penangkar bibit

Rp

1.000/m2/bulan

 

 

 

 

o.

pemakaian laban kebun bibit:

 

 

 

    1. untuk produksi

Rp

3.000.000 /ha/tahun

 

   2. untuk promosi dan produksi

Rp

4.000.000 /ha/tahun

 

 

 

 

p.

pemakaian green house/late house:

 

 

 

    1. di pusat promosi

Rp

5.000/m2 /bulan

 

    2. di kebun bibit

 

 

 

       a) atap paranet

Rp

1.750/m2 /bln

 

       b) atap fiber

Rp

2.250/m2 /bln

 

 

 

 

q.

pemakaian lahan Taman Anggrek Ragunan:

 

 

 

1. pemakaian lahan taman anggrek ragunan

Rp

400.000/kav/bulan

 

2. masuk kawasan taman anggrek ragunan:

 

 

 

    a) mobil

Rp

2.000/ orang/skl masuk

 

    b) motor

Rp

1.000/ orang/skl masuk

 

   c) orang

Rp

1.000/ orang/skl masuk

 

 

 

 

r.

pemakaian hasil fasilitas perlindungan tanaman:

 

 

 

1. Klinik tanaman

 

 

 

    a) konsultasi

Rp

7.500/kunjungan

 

    b) pemeriksaan sampel (nama)

Rp

15.000/ contoh

 

    c) pemeriksaan sampel (penyakit)

Rp

50.000/contoh

 

2. Jasa pengendalian organism

 

 

 

    a) perawatan/pemangkasan tanaman

Rp

10.000/pohon

 

    b) penyemprotan tanaman buah

Rp

10.000/pohon

 

    c) penyemprotan tanaman hias

Rp

5.000/m2

 

    d) infus tanaman

Rp

5.000/pohon

 

 

 

 

s.

pemakaian kios olahan pangan

Rp

9.000/m2/bln

 

 

 

 

t.

Pemakaian Pusat Latihan Pertanian Klender dan Fasilitasnya

 

 

 

1. sewa ruang pertemuan (kapasitas 60 orang)

Rp

300.000 /hari

 

2. sewa ruang pertemuan (kapasitas 500 orang)

Rp

1.000.000 /hari

 

3. penggunaan alat pengolahan

 

 

 

   a) alat penepung

Rp

1.200/kg

 

   b) alat pengolahan instan

Rp

13.000/kg

 

   c) alat pengolahan sari buah (cup 240 ml)

Rp

200/cup

 

 

 

 

u.

pemakaian tempat penimbunan hasil hutan

 

 

 

   1. ruang tertutup

Rp

1.000/m2 /hari

 

   2. ruang terbuka

Rp

500/m2 /hari

 

 

 

 

v.

Pemakaian sarana/fasilitas kehutanan

 

 

 

- forklift

Rp

250.000/hari

 

 

 

 

w.

Pemakaian peralatan pengeringan, pengawetan dan pengolahan kayu

 

 

 

   1. Pengeringan kayu

Rp

200.000/m3

 

   2. Pengawetan kayu

Rp

200.000/m3

 

   3. Pengolahan kayu

 

 

 

      a) penyerutan kayu

Rp

60.000/m3

 

      b) penggergajian

Rp

60.000/m3

 

 

 

 

x.

Pemakaian peralatan untuk pengujian pengawetan dan pengeringan kayu:

 

 

 

     1. Pengawetan

Rp

3.000/m3

 

     2. Pengeringan

Rp

2.000/m3

 

     3. Jenisjkualitas kayu

Rp

3.000/m3

 

 

 

 

y.

Pelayanan pemakaian laboratorium uji mutu pertanian:

 

 

 

    1. uji organopoleptik:

 

 

 

       a) sayur-sayuran segar

Rp

Rp 20.000 / contoh

 

       b) buah-buahan segar

Rp

Rp 20.000 / contoh

 

       c) hasil olahan:

 

 

 

          1)). dalam kaleng

Rp

Rp 20.000 / contoh

 

           2)). kemasan lain

Rp

Rp 20.000 / contoh

 

    2. uji komposisi nutris

 

 

 

       a) kadar lemak/ SNI Soklet

Rp

100.000 / contoh

 

       b) kadar serat/SNI Ekstrasi

Rp

60.000 / contoh

 

       c) kadar protein/ SNI Soklet

Rp

75.000 / contoh

 

       d) kadar abu/SNI Soklet

Rp

50.000 / contoh

 

       e) kadar air/ SNI Oven

Rp

50.000 / contoh

 

       f) kadar total gulajHPLC

Rp

250.000 / contoh

 

       g) kadar karbohidrat/ SNI Luft Serol

Rp

60.000 / contoh

 

      h) kadar fruktosa/HPLC

Rp

300.000 / contoh

 

      i) kadar glukosa/HPLC

Rp

300.000 / contoh

 

      j) Saehrosa/HPLC

Rp

300.000 / contoh

 

      k) vitamin C/ SNI Titrasi

Rp

75.000 / contoh

 

      I) vitamin B/HPLC

Rp

300.000 / contoh

 

      m) vitamin B12/HPLC

Rp

300.000 / contoh

 

       n) vitamin A/HPLC

Rp

300.000 / contoh

 

       0) vitamin D /HPLC

Rp

300.000 / contoh

 

  3. uji residu pestisida

 

 

 

    a) metode GC (Gol organophosphate, organoehlorin, piretroid atau golongan lain

Rp

100.000/ cnth/ gol

 

    b) metode HPLC

Rp

1000.000/ cnth/ gol

 

  4. uji mikrobiologi:

 

 

 

    a) Escherisia coli

Rp

60.000 / contoh

 

    b) Total plate count (TPC)

Rp

50.000 / contoh

 

    c) Salmonella

Rp

75.000 / contoh

 

    d) Stafilococcus

Rp

75.000 / contoh

 

    e) MPN Coliform

Rp

50.000 / contoh

 

  5. uji kandungan mineral dan logam berat

 

 

 

    a) Besi (Fe) / AAS

Rp

150.000 / contoh

 

    b) Kalsium (Ca) / AAS

Rp

150.000 / contoh

 

    c) Seng (Zn) / AAS

Rp

150.000 / contoh

 

    d) Tembaga (Cu) / AAS

Rp

150.000 / contoh

 

    e) Timbal (Pb)/AAS

Rp

200.000 / contoh

 

    f) Cadmium (Cd) / AAS

Rp

200.000 / contoh

 

  6. uji formulasi pestisida

 

 

 

    a) metode tritasi

Rp

300.000 / contoh

 

    b) metode HPLC

Rp

500.000 / contoh

 

    c) metode GC

Rp

400.000 / contoh

 

  7. Pengujian benih tanaman pangan dan holtikultura

 

 

 

      a) pengujian standar tanaman pangan

 

 

 

          l)). Padi, jagung

Rp

15.000/contoh

 

         2)). Kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai

Rp

15.000/contoh

 

       b) pengujian ulang tanaman pangan

 

 

 

           1)). Padi, jagung

Rp

15.000/contoh

 

           2)). Kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai

 

 

 

        c) pengujian standar tanaman horti

Rp

15.000 / contoh

 

            1)). Kacang-kacangan

Rp

15.000 / contoh

 

            2)). Sayuran buah

Rp

15.000 / contoh

 

            3)). Sayuran buah (pengujian bakteri)

Rp

80.000 / contoh

 

  8. Uji bahan tambahan

 

 

 

      a) pemanis buatan/HPLC

Rp

300.000 / contoh

 

       b) pemutih (chlorin) / SNI

Rp

100.000 / contoh

 

 

 

 

z.

Pengukuran dan pengujian hasil hutan:

 

 

 

   Besaran tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada Pasal 41 ayat (5) ditetapkan sebagai berikut:

 

 

 

        1. Kayu Bulat

Rp

5.000/m3

 

        2. Kayu Olahan

Rp

10.000/m3

 

        3. Rotan

Rp

lO.OOO/ton

 

        4. Getah/Damar

Rp

50.000/ton

 

 

 

 

aa.

pemakaian fasilitas kehutanan di kota/hutan wisata:

 

 

 

   1. Masuk hutan kota/hutan wisata:

 

 

 

a)    mobil

Rp

2.000/mobil/sekali masuk

 

b)   motor

Rp

1.000/motor/sekali masuk

 

c)    orang

Rp

1.000/org/sekali masuk

 

   2. Sewa lapak tanaman hias

Rp

1.000/m2 /bulan

 

   3. Pemanfaatan Jasa Langsung Hutan/ Hutan Kota:

 

 

 

a)  Pre-wedding

Rp

250.000/hari

 

b) Shooting

Rp

750.000/hari

bb.

pemakaian tempat pelelangan ikan

 

dihapuskan

 

 

cc.

Penjualan benih ikan disesuaikan dengan harga pedoman

dd.

Penjualan bibit ternak disesuaikan dengan harga pedoman

ee.

Penjualan bibit/hasil kebun disesuaikan dengan harga pedoman

ff.

Penjualan produk biopestisida dan agens hayati disesuaikan dengan harga Pedoman

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

D. TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KEBUDAYAAN DAN PERMUSEUMAN

a.

Tempat untuk Rekreasi :

 

 

 

1. Museum:

 

 

 

  a) dewasa / umum

Rp

5000/ orang

 

  b) mahasiswa

Rp

3000/ orang

 

  c) anak-anak /pelajar

Rp

2000/ orang

 

  d) rombongan Tamu Negara/Pemerintah

Rp

0/ orang

 

  e) rombongan (dewasa/ umum, mahasiswa, anak-anak /pelajar minimal 30 orang) diberikan potongan 25%)

 

 

 

 2. Pelataran Cawan Monumen Nasional :

 

 

 

    a) dewasa / umum

Rp

5000/ orang

 

    b) mahasiswa

Rp

3000/ orang

 

    c) anak-anak /pelajar

Rp

2000/ orang

 

    d) rombongan Tamu Negara/Pemerintah

Rp

0/ orang

 

    e) rombongan dengan jumlah minimal 30 (tiga puluh) orang diberikan keringanan 25% (dua puluh lima persen).

 

 

 

  3. Pelataran Puncak Monumen Nasional :

 

 

 

    a) dewasa / umum (17 tahun keatas)

Rp

10.000/ orang

 

    b) mahasiswa

Rp

5000/ orang

 

    c) anak-anak Ipelajar

Rp

2000/ orang

 

    d) rombongan Tamu Negara/Pemerintah

Rp

0/ orang

 

    e) rombongan dengan jumlah minimal 30 (tiga puluh) orang diberikan keringanan 25% (dua puluh lima persen)

 

 

 

4. Taman Arkeologi Onrust :

 

 

 

   a) Dewasa/ umum

Rp

5000/ orang

 

   b) Mahasiswa

Rp

3000/ orang

 

   c) anak-anak /pelajar

Rp

2000/ orang

 

   d) rombongan Tamu Negara/Pemerintah

Rp

0/ orang

 

   e) Rombongan dengan jumlah minimal 30 (tiga puluh) orang diberikan keringanan 25% (dua puluh lima persen

 

 

 

 5. Pemakaian lokasi untuk shooting film, Rekaman dan sejenisnya

Rp

1.500.000,OO/hari

b.

Pemakaian plaza, ruangan dan taman

Rp

1.000.000/hari

c.

Pemakaian ruang serbaguna :

 

 

 

1. Museum

Rp

1.000.000/8 jam

 

2. Balai Latihan Kesenian :

 

 

 

   Umum

Rp

500.000/hari

 

3. Pemakaian Gedung Nyi Ageng

Rp

-

d.

Pemakaian Gedung Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki untuk pertunjukan kesenian :

 

1. Gedung Teater Kecil

Rp

3.000.000/ pemakaian

 

2. Gedung Teater Besar

Rp

30.000.000/ pemakaian

 

3. Gedung Graha Bhakti Budaya

Rp

5.000.000/pemakaian

 

4. Gedung Kesenian Jakarta

Rp

5.000.000/pemakaian

 

5. Gedung Miss Tjitjih

Rp

0,-/hari

 

6. Gedung Wayang Orang Bharata

Rp

0,-/hari

 

7. Laboratorium Tari Condet

Rp

0,-/hari

 

8. Perkampungan Budaya Betawi

Rp

0,-/hari

 

9. Gedung Balai Latihan Kesenian

Rp

0,-/ pemakaian

 

10.Untuk kegiatan pertunjukan kesenian yang bersifat sosial dan mendapat rekomendasi dari pejabat instansi terkait, diberikan keringanan tarif sebesar 50% (lima puluh persen).

 

11.Untuk kegiatan pertunjukan kesenian yang mendapat rekomendasi dari Pemerintah Daerah dapat dibebaskan dari tarif pelayanan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

F. TARIF RETRIBUSI PELAYANAN PERHUBUNGAN

a.

Pengujian kendaraan bermotor:

 

1. mobil barang, mobil bus dan kendaraan khusus

 

kereta tempel/gandengan

Rp

87.000/kendaraan/6 bulan

Rp

87.000/kendaraan/6 bulan

 

2. mobil penumpang umum jenis keempat/kendaraan bajai

Rp

71.000/kendaraan/6 bulan

 

3. mobil penumpang umum

Rp

62.000/kendaraan/6 bulan

 

4. pengujian ulang atas keputusan hasil uji yang dinyatakan tidak lulus uji tidak dipungut retribusi pengujian kendaran bermotor

 

5. apabila hasil pengujian sebagaimana dimaksud pada angka 4 tetap tidak lulus uji, diberikan kesempatan untuk pengujian ulang dan diperlakukan sebagai pemohon baru.

 

6. kendaraan yang berada di Jakarta untuk menumpang uji dikenakan retribusi sebesar 1 kali tarif kendaran uji.

 

7.Penyediaan Sarana Pangkalan Kendaraan Umum

 

 

 

   a) Sarana pangkalan taksi

Rp

5.000/kendaraan/bulan

 

   b) Sarana pangkalan kajen IV

Rp

4.000/kendaraan/bulan

 

 

 

 

b.

Pemakaian terminal penumpang mobil bus dan terminal mobil barang:

 

1. mobil bus antarkota di terminal penumpang:

 

 

 

    a) mobil bus non ekonomi

Rp

2.000 /kendaraan/sekali masuk

 

    b) mobil bus ekonomi (bus lambat)

Rp

1.000 /kendaraan/sekali masuk

 

2.mobil bus dalam kota diterminal penumpang:

 

 

 

   a) mobil bus besar

Rp

500 /kendaraan/sekali masuk

 

   b) mobil bus tingkatj gandeng/tempel

Rp

500 /kendaraan/sekali masuk

 

   c) mobil bus sedang

Rp

500 /kendaraan/sekali masuk

 

   d) mobil bus kecil

Rp

500 /kendaraan/sekali masuk

 

3. masuk pelataran di terminal mobil barang:

 

 

 

   a) truck, traktor tanpa kereta tempelan

Rp

2.000/sekali masuk

 

   b) tronton

Rp

2.000/sekali masuk

 

   c) gandengan

Rp

2.000/sekali masuk

 

   d) kereta

Rp

2.000/sekali masuk

 

   e) light truk

Rp

1.000/sekali masuk

 

   f) truck kecil

Rp

1.000/sekali masuk

 

4. tempat menginap di terminal mobil barang:

 

 

 

   a) truck, traktor tanpa kereta tempelan

Rp

5.000/kendaraan/hari/ malam

 

   b) tronton

Rp

5.000/kendaraan/hari/ malam

 

   c) gandengan

Rp

3.000/kendaraan/hari/ malam

 

   d) kereta

Rp

3.000/kendaraan/hari/ malam

 

   e) light truck

Rp

2.000/kendaraan/hari/ malam

 

   f) truck kecil

Rp

2.000/ kendaraan/hari/ malam

 

 

 

 

c.

Pemakaian fasilitas lainnya di terminal penumpang mobil bus:

 

1. kios pedagang makanan/minuman, majalah/koran di terminal bus antar kota

Rp

30.000/m2 /bulan

 

2. kios pedagang makanan/minuman, majalah/koran di termina bus dalarn kota yang berdampingan dengan termina bus antar kota dan pool bus

Rp

20.000/m2 /bulan

 

3. kios pedagang makanan/minuman, majalah/koran di terminal bus dalam kota dan terminal mobil barang

Rp

15.000/m2 /bulan

 

4. peturasan di terminal busantar kota/dalarn kota

Rp

1.000/ orang

 

5. pemakaian loket karcis kendaraan bus antar kota

Rp

1. 00.000 /perusahaan otobus/bulan

 

6. pemakaian fasilitas terminal antar kota (peron)

Rp

500 /orang

 

 

 

 

d.

Pemakaian fasilitas terminal mobil barang;

 

1. penginapan awak kendaraan

Rp

5.000/orang/hari

 

2. penyimpanan barang

Rp

15/kg/hari

 

3. ruang kantor

Rp

30.000/m2 /bulan

 

4. peturasan

Rp

1.000/orang

 

 

 

 

e.

Pemakaian fasilitas untuk kendaraan antar jemput dalam areal terminal

Rp

2.000/kendaraan/2jam

 

 

 

 

f.

Pemakaian pool kendaraan

 

1.mobil bus:

 

 

 

   a) bus besar

Rp

3.000/kendaraan/hari

 

   b) bus sedang

Rp

1.500/kendaraan/hari

 

   c) bus kecil

Rp

1.000/kendaraan/hari

 

2. mobil antar jemput

Rp

1.000/kendaraan/2 jam

 

 

 

 

g.

Pemakaian mobil derek (atas permintaan pemilik kendaraan):

 

1.mobil penumpang (sedan, jeep, station wagon), mobil barang (pick up, mobil box, light truck dan sejenisnya) dan mobil bus kecil (mikrolet, APK dan sejenisnya):

 

 

 

   a) sampai dengan 10 kilo meter

Rp

20.000 / kendaraan

 

   b) 10 kilo meter sampai dengan 20 kilo meter

Rp

35.000 /kendaraan

 

   c) untuk pemakaian lebih dari 20 kilo meter dikenakan tambahan setiap 5 kilo meter berikutnya

Rp

10.000 / kendaraan

 

2.mobil bus (bus mikro, bus besar, bus tingkat, bus tempel) dan mobil barang (truck, kereta penarik, tempelan/ gandengan, kereta tempelan, kereta gandengan dan kendaraan khusus):

 

 

 

   a) sampai dengan 10 kilo meter

Rp

45.000 /kendaraan

 

   b) 10 kilo meter s.d 20 kilo meter

Rp

80.000/kendaraan

 

   c) untuk pemakaian lebih dari 20 kilo meter dikenakan tambahan setiap 5 kilo meter berikutnya

Rp

20.000/kendaraan

 

3. penginapan dan penyimpanan yang diderek karena melanggar rambu larang kendaraan parkir

 

 

 

 

 

 

h.

Sewa tanah area pelabuhan milik pemerintah daerah

 

1. untuk bangunan-bangunan Industri dan dockkapal persewaan tanah pelabuhan

Rp

50.000/m2 /tahun

 

2. untuk bangunan-bangunan industri perusahaan-perusahaan persewaan tanah pe1abuhan

Rp

10.000/m2 /thn

 

3. untuk kepentingan lainnya

Rp

10.000/m2 /thn

 

 

 

 

i

Jasa Kepelabuhanan, Kenavigasian dan Perkapalan pada Pelabuhan milik Pemerintah Daerah

 

1. Jasa labuh:

 

 

 

    a) Kapal yang melakukan kegiatan di pelabuhan umum

 

 

 

       1) kapal yang melaksanakan kegiatan niaga:

 

 

 

a)    kapal angkutan laut luar negeri

US$

20/GT/kunjungan

 

b)   kapal angkutan laut dalam negeri

Rp

5000/GT/kunjungan

 

c)    kapal pelayaran rakyat/ kapal perintis

Rp

1000/GT/ kunjungan

 

d)   kapal melakukan kegiatan tetap di perairan pelabuhan:

 

 

 

1)   kapal angkutan laut dalam negeri

Rp

2.000/GT/bulan

 

2)   kapal pelayaran rakyat/ kapal perintis

Rp

1.000/GT/bulan

 

        2) kapal tidak melaksankan kegiatan niaga:

 

 

 

             a) kapal angkutan laut luar negeri

US$

5/GT/kunjungan

 

             b) kapal angkutan laut dalam negeri

Rp

1.000/GT/ kunjungan

 

             c) kapal pelayaran rakyat/kapal perintis

Rp

500/GT/ kunjungan

 

    b) Kapal yang melakukan kegiatan di dermaga untuk kepentingan sendiri dan Terminal khusus:

 

 

 

1)   kapal angkutan laut luar negeri

US$

5/GT/kunjungan

 

2)   kapal angkutan laut dalam negeri

Rp

5.000/GT/kunjungan

 

3)   kapal perikanan

Rp

1.000/GT/kunjungan

 

2. Jasa tambat

 

 

 

    a) kapal yang melakukan kegiatan di pelabuhan umum

 

 

 

1)   tambatan dermaga (besi, beton dan kayu)

 

 

 

a)    kapal angkutan laut luar negeri

US$

0.50 /GT/ etmal

 

b)   kapal angkatan laut dalam negeri

Rp

1.000/GT/etmal

 

c)    kapal pelayaran rakyat/kapal perintis

Rp

500/GT/etmal

 

2)   tambatan breatsting, dolphin, pelampung

 

 

 

a)    kapal angkutan laut luar negeri

US$

0.3/GT/etmal

 

b)   kapal angkutan laut dalam negeri

Rp

500/GT/etmal

 

c)    kapal pelayaran rakyat/kapal perintis

Rp

200/ GT/ etmal

 

3)   tambatan pinggiran/talud

 

 

 

a)    kapal angkutan laut luar negeri

US$

0.10 /GT/ etmal

 

b)   kapal angkatan laut dalam negeri

Rp

1.000/GT/etmal

 

c)    kapal pelayaran rakyat/kapal perintis

Rp

500/GT/etmal

 

    b) kapal yang melaksanakan kegiatan di terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) dan di terminal khusus:

 

 

 

1)   kapal yang mengangkut bahan baku, hasil produksi dan peralatan penunjang produksi untuk kepentingan sendiri

Rp

Rp 500/ GT/ etmal

 

2)   kapal yang mengangkut kepentingan umum 50 % (lima puluh persen) dari pendapatan jasa tambat per GT per etmal

 

 

 

3. Jasa pelayanan barang

 

 

 

    a) jasa dermaga dibongkar/ dimuat

 

 

 

        1) barang yang dibongkar/dimuat melalui pelabuhan umum

 

 

 

            a) barang ekspor dan impor

Rp

1.000/ton/m3

 

            b) barang antar pulau:

 

 

 

                1) garam, pupuk dan barang Bulog (beras dan gula)

Rp

500/ton/m3

 

                 2) barang lainnya

Rp

500/ton/m3

 

            c) hewan

 

 

 

                1) kerbau, sapi, kuda dan sejenisnya

Rp

1.000/ekor

 

                 2) kambing, babi dan sejenisnya

Rp

500/ekor

 

2)barang yang dibongkar/ dimuatan melalui terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) dan di pelabuhan khusus

 

 

 

            a) barang yang merupakan bahan baku hasil produksi dan peralatan j penunjang produksi untuk

Rp

0

 

            b)barang kepentingan umum 50 % (lima puluh persen) dari pendapatan jasa dermaga per ton per m3

 

 

 

    b) Jasa penumpukan

 

 

 

1)   gudang tertutup

Rp

500/ton/m3 /hari

 

2)   lapangan

Rp

500/ton/m3 /hari

 

3)   penyimpanan hewan

 

 

 

              a) kerbau, sapi, kuda dan sejenisnya

Rp

200/ ekor/hari

 

              b) kambing, babi dan sejenisnya

Rp

125/ekor/hari

 

4.Jasa pelayanan alat

 

 

 

-       Sewa alat mekanik/Forklif

Rp

5.000/ton/m3

 

5. Pelayanan jasa kepelabuhan lainnya

 

 

 

    a) Pelayanan terminal penumpang kapal laut

 

 

 

        1) terminal penumpang

 

 

 

            a)) penumpang yang berangkat

Rp

2.000/orang

 

            b)) pengantar/penjemput

Rp

2.000/ orang/sekali masuk

 

 

 

 

 

    b) Tanda masuk orang

 

 

 

         1) tanda masuk orang

Rp

1.000/orang/sekali masuk

 

         2) tanda masuk bulanan

Rp

25.000/orang/bulan

 

         3) tanda masuk tetap

Rp

200.000/orang/tahun

 

    c) Tanda/Pas masuk kendaraan

 

 

 

        1) tanda masuk harian

 

 

 

            a)) pick up, minibus, sedan dan jeep

Rp

4.000/kendaraan & pengemudi sekali masuk

 

            b)) sepeda motor

Rp

2.000/ kendaraan / sekali masuk

 

            c)) gerobak, cikar, dokar dan sepeda

Rp

1.000/kendaraan/sekali masuk

 

        2) tanda masuk tetap

 

 

 

            a)) pick up, minibus, sedan dan jeep

Rp

 

Rp

100.000/kendaraan/ bulan

 

100.000/kendaraan/ bula

 

            b)) sepeda motor

Rp

 

Rp

50.000/kendaraan /bulan

 

50.000/kendaraan /bulan

 

            c)) gerobak, cikar, dokar dan sepeda

Rp

 

Rp

25.000/kendaraan /bulan

 

25.000/kendaraan /bulan

 

6. Penerimaan jasa perkapalan

 

 

 

    a) Pemeriksaan dan sertifikat yang berkaitan dengan keselamatan kapal

 

 

 

1)   0 sampai dengan GT 6

Rp

5.000/ kapal

 

     b) Penerbitan surat tanda kebangsaan kapal/pas keeil

Rp

500/GT

 

     c) Penelitian dokumen kepelautan dan dokumen kapal selain sertifikat

 

 

 

1)   dokumen kepelautan

Rp

5000/dokumen

 

2)   dokumen status hukum kapal/pas kecil

Rp

5000/dokumen

 

3)   sertifikat keselamatan kapal

Rp

5000/dokumen

 

 

 

 

j.

Jasa-jasa pelayanan angkutan sungai, danau dan Penyeberangan.

 

Surat izin mendirikan bangunan diatas air

Rp

100/ m2

 

3. Tarif retribusi penumpang kapal cepat

 

 

 

a)    jarak 0 sampai dengan 20 mil ((P. Bidadari, P. Untung Jawa, P. Pari dan P. Lancang)

Rp

40.000/orang

 

b)   jarak 20 sampai dengan 35 mil (P. Payung, P. Tidung, P. Pramuka, P. Kelapa, dan Resort-Resort)

Rp

50.000/ orang

 

c)    jarak diatas 35 mil (P. Sebira)

Rp

70.000/orang

 

 

 

 

k.

Izin trayek:

 

 

 

1.   mobil bus besar

Rp

100.000/kendaraan /tahun

 

2.   mobil bus sedang

Rp

75.000/kendaraan /tahun

 

3.   mobil bus kecil

Rp

50.000/kendaraan /tahun

 

 

 

 

l.

Pengendalian Lalu Lintas

minimal Rp20.000/ kendaraan /masuk

 

 

 

 

G. TARIF RETRIBUSI PELAYANAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

a.

Penyelenggaraan pelatihan Hygiene, dan keselamatan kerja (Hyperkes) bagi Dokter perorang perusahaa

Rp

1.000.000 / paket/perorang

b.

Jasa pemakaian fasilitas ketenagakerjaan milik Pemerintah Daerah, Balai Higiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Balai Hiperkes dan KK) :

 

1. Air limbah cair (fisika dan kimia)

Rp

500.000/paket

 

2. Udara ambien

 

 

 

    a) NH3

Rp

95.000/contoh

 

    b) SO2

Rp

95.000/contoh

 

    c) NO2

Rp

95.000/contoh

 

    d) O3

Rp

95.000/contoh

 

    e) CO

Rp

95.000/contoh

 

    f) Total H-C

Rp

190.000/contoh

 

    g) Total partikulat

Rp

120.000/contoh

 

    h) PM10

Rp

190.000/contoh

 

    i) PM 2.5

Rp

190.000/contoh

 

    j) H2S

Rp

95.000/contoh

 

    k) Pb

Rp

190.000/contoh

 

    I) Kebisingan

Rp

75.000/contoh

 

    m) Getaran

Rp

75.000/contoh

 

3. Udara emisi

 

 

 

a)    Ammonia (NH3)

Rp

410.000/contoh

 

b)   Gas Chlorin (CL2)

Rp

410.000/contoh

 

c)    Hidrogen Clorida (HCL)

Rp

410.000/contoh

 

d)   Hidrogen Fluorida (HF)

Rp

410.000/contoh

 

e)    Nitrogen Oksida (N02) 

Rp

410.000/contoh

 

f)     Opasitas

Rp

410.000/contoh

 

g)    Partikel

Rp

410.000/contoh

 

h)   Sulfur Dioksida (S02)

Rp

410.000/contoh

 

i)     Total Sulfur Tereduksi (H2S)

Rp

410.000/contoh

 

j)      Air Raksa (Hg)

Rp

410.000/contoh

 

k)    Arsen (AS)

Rp

410.000/contoh

 

l)     Antimon (Sb)

Rp

410.000/contoh

 

m)  Kadmium (Cd)

Rp

410.000/contoh

 

n)   Seng (Zn)

Rp

410.000/contoh

 

o)    Timah hitam (Pb)

Rp

410.000/contoh

 

4. Faktor Lingkungan Kerja

 

 

 

    a) Fisika : Lingkungan Kerja

 

 

 

1)   Kebisingan

Rp

75.000/contoh

 

2)   Pencahayaan

Rp

75.000/contoh

 

3)   Iklim Kerja

Rp

75.000/contoh

 

4)   Radiasi sinar UV

Rp

75.000/contoh

 

5)   Gelombang Ekektromagnetik

Rp

75.000/contoh

 

6)   Getaran

Rp

75.000/contoh

 

     b) Kimia lingkungan kerja :

 

 

 

1.   Alkohol

Rp

190.000/ contoh

 

2.   Acrylonitril

Rp

190.000/ contoh

 

3.   Acrylic acid

Rp

190.000/ contoh

 

4.   Asam nitrat

Rp

95.000/contoh

 

5.   Asam sulfida

Rp

95.000/contoh

 

6.   Asam sulfat

Rp

95.000/contoh

 

7.   Asam cianid

Rp

95.000/contoh

 

8.   Asam clorida

Rp

95.000/contoh

 

9.   Ammonia

Rp

95.000/contoh

 

10.             Alumunium

Rp

190.000/ contoh

 

11.             Arsen

Rp

190.000/ contoh

 

12.             Asbes

Rp

190.000/ contoh

 

13.             Benzene

Rp

190.000/ contoh

 

14.             Besi

Rp

190.000/ contoh

 

15.             Butadien

Rp

190.000/ contoh

 

16.             Butana

Rp

190.000/ contoh

 

17.            Cobalt

Rp

190.000/ contoh

 

18.            Chromium

Rp

190.000/ contoh

 

19.            Chloroform

Rp

190.000/ contoh

 

20.            Cadmium

Rp

190.000/ contoh

 

21.            Debu carbon

Rp

95.000/contoh

 

22.            Karbon monoksida

Rp

95.000/contoh

 

23.            Karbon dioksida

Rp

190.000/ contoh

 

24.            Klorin

Rp

95.000/contoh

 

25.             Mangan

Rp

190.000/ contoh

 

26.             Merkuri

Rp

190.000/ contoh

 

27.             Nikel

Rp

190.000/contoh

 

28.            Nitrogen dioksida

Rp

95.000/contoh

 

29.            Ozon

Rp

95.000/contoh

 

30.            Sulfur dioksida

Rp

95.000/contoh

 

31.            Tembaga

Rp

190.000/ contoh

 

32.            Timbal

Rp

190.000/ contoh

 

33.            Toluene

Rp

190.000/ contoh

 

34.            Xylene

Rp

190.000/ contoh

 

35.            Zink

Rp

190.000/ contoh

 

5. Pemeriksaan Kesehatan Kerja

 

 

 

    a) Pemeriksaan kehilangan Daya dengar

Rp

40.000/orang

 

    b) Pemeriksaan fungsi paru

Rp

40.000/orang

 

    c) Pemeriksaankesehatan umum

Rp

40.000/orang

 

    d) Perpanjangan IMTA

USD 100/ orang/ bulan

Dapat: dibayarkan dengan rupiah berdasarkan nilai kurs yang berlaku pada saat pembayaran Retribusi oleh Wajib Retribusi.

 

 

 

 

 

 

 

GUBERNUR PROVINSl DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

ttd.

BASUKl T PURNAMA

         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran III

:

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

A. TARIF RETRIBUSI PELAYANAN PEKERJAAN UMUM

a.

Pemakaian alat-alat besar dan/atau penunjang:

 

 

 

1.   Ongkos angkut direksi keet/ gudang lapangan (pp)

Rp

700.000/buah

 

2.   direksi keet (kontainer) ukuran 1,5m x 4m

Rp

21.000 / hari (paling singkat 30 hari)

 

3.   direksi keet (kontainer) ukuran 2m x 6 m

Rp

74.000/hari (paling singkat 30 hari)

 

4.   gudang lapangan, paling singkat 30 Hari

Rp

30.000/hari

 

5.   mesin gilas 1,5 sampai dengan 10 ton, min 2 hari

Rp

188.000/hari

 

6.   mesin gilas 10 sampai dengan 18 ton, min 2 hari

Rp

223.500/hari

 

7.   dump truck kecil

Rp

316.000/hari

 

8.   dump truck besar

Rp

477.000/hari

 

9.   excavator kecil, Pemakaian paling singkat 2 hari

Rp

856.000/hari

 

10.                excavator besar, Pemakaian paling singkat 2 hari

Rp

1.500.000/ hari

 

11.                shovel loader, Pemakaian paling singkat 2 hari

Rp

889.000/hari

 

12.                Mini excavator, pemakaian paling singkat 2 hari

Rp

700.000/hari

 

13.                Low Bed Trailer

Rp

1.000.000/hari

 

14.                Dump Truck Tronton

Rp

1.000.000/hari

 

15.                Tyre Roller, pemakaian paling singkat 2 hari

Rp

800.000/ hari

 

16.                Aspalt Finisher, pemakaian paling singkat 2 hari

Rp

850.000/hari

 

17.                Dragger Phonton

Rp

800.000/hari

 

 

 

 

b.

Pemakaian peralatan laboratorium dan mobilisasi:

 

 

 

1. pekerjaan sondir dan pengeboran:

 

 

 

a)    sondir q.c 150kg/cm2 atau paling dalam 25 m

Rp

200.000/titik

 

b)   sondir q.c 400kg/cm2 atau paling dalam 25 m

Rp

1.250.000/titik

 

c)    pengeboran tanah sampai kedalaman paling dalam 10 m

Rp

500.000/titik

 

d)   pengeboran tanah dengan mesin:

 

 

 

1)   sampai dengan 10 m

Rp

52.500/m

 

2)   lebih dari 10 m sampai dengan 20 m

Rp

63.500/m

 

3)   lebih dari 20 m sampai dengan 30 m

Rp

74.000/m

 

4)   lebih dari 30 m sampai dengan 40 m

Rp

84.250/m

 

5)   lebih dari 40 m sampai dengan 50 m

Rp

99.125/m

 

6)   lebih dari 50 m sampai dengan 60 m

Rp

120.400/m

 

7)   lebih dari 60 m sampai dengan 70 m

Rp

141.750/m

 

8)   lebih dari 70 m sampai dengan 80 m

Rp

184.125/m

 

2. pengambilan contoh (sample) tanah asli dengan bor tangan maximal kedalaman 10m

Rp

232.000/ titik

 

3. pengarnbilan contoh tanah dengan bor mesin

Rp

46.000/contoh

 

4. standard penetration test

Rp

46.000/contoh

 

5. pengeboran aspal beton (hotmix)

Rp

100.000/titik

 

6. test pit dan penutupan

Rp

200.000/contoh

 

7. kepadatan lapangan tanah/batuan

 

 

 

a)    kepadatan lapangan dengan selongsong (ring)

Rp

46.000 / contoh

 

b)   kepadatan lapangan dengan konus pasir (sand cone)

Rp

46.000 / contoh

 

8. pengujian mutu (quality control)

 

 

 

a) CBR on Place Sirtu

Rp

75.000/titik

 

b) CBR on Place Makadam

Rp

75.000/titik

 

c) CBR on Place Tanah Dasar

Rp

75.000/titik

 

    d) DCPTanah

Rp

75.000/titik

 

9. benkelmen beam

Rp

l20.000/titik

 

10. kekasatan permukaan (skid resistance)

Rp

50.000 /titik

 

11. tegangan geser (lapisan antara hotmixjbatu alam)

Rp

27.500/contoh

 

12. pemecahan batu kali/kapur

Rp

23.500/contoh

 

13. pengeboran beton:

 

 

 

a)    kedalaman sampai dengan 10 cm

Rp

225.500/titik

 

b)   kedalaman lebih dari 10 cm sampai dengan 20 cm

Rp

451.000/titik

 

c)    kedalaman lebih dari 20 cm sampai dengan 30 cm

Rp

676.500 /titik

 

14. pemotongan beton

Rp

22.000/contoh

 

15. pemeriksaan, jalan, jembatan dan pengairan:

 

 

 

      a) pemeriksaan contoh tanah.

 

 

 

1)   triaxial

Rp

Il0.000/contoh

 

2)   konsolidasi

Rp

l40.000/contoh

 

3)   direct shear

Rp

54.000 / contoh

 

4)   unconfined

Rp

30.870/contoh

 

5)   hidrometer

Rp

80.000 / contoh

 

6)   analisis saringan

Rp

30.000 / contoh

 

7)   atterberg limit

Rp

65.000 / contoh

 

8)   berat jenis

Rp

20.000 / contoh

 

9)   berat isi

Rp

15.0       / contoh

 

10)           kadar air

Rp

15.000 / contoh

 

11)            permeability

Rp

82.000/contoh

 

12)            shrinkage limit

Rp

56.000/ contoh

 

13)            percobaan pemadatan

Rp

150.000/contoh

 

14)            percobaan CBR laboratorium

Rp

94.550/contoh

 

   b)  pemeriksaan beton:

 

 

 

 1) percobaan mix design beton

Rp

364.000/ contoh

 

        2) slump test (3 x percobaan)

Rp

36.500/contoh

 

        3) kuat tekan kubus/silinder/paving block

Rp

10.000/contoh

 

   c) pemeriksaan kualitas semen

Rp

135.000/ contoh

 

   d) pemeriksaan batuan:

 

 

 

       1) test kualitas sirtu

Rp

275.000/ contoh

 

       2) test kualitas macada

Rp

200.000/contoh

 

       3) test kualitas spleet, screening (hotmix)

Rp

250.000/ contoh

 

       4) test kualitas spleet (beton)

Rp

200.000/contoh

 

       5) test abu batu

Rp

150.000/contoh

 

       6) pemeriksaan index kepipihan

Rp

50.000/ contoh

 

   e) pemeriksaan pasir:

 

 

 

       1) test kualitas pasir pasang

Rp

50.000/contoh

 

       2) test kualitas pasir beton

Rp

110.000/contoh

 

3)   pemeriksaan pasir untuk konstruksi jalan

Rp

100.000/contoh

 

    f) pemeriksaan aspal beton (hotmix):

 

 

 

        1) mix design hotmix

Rp

500.000/ contoh

 

       2) mix design hotmix dan additive

Rp

600.000/ contoh

 

       3) test job mix aspal beton

Rp

300.000/contoh

 

       4) density hotmix

Rp

100.000/contoh

 

g) pemeriksaan kualitas aspal:

 

 

 

1)   pemeriksaan aspal emulsi

Rp

400.000/ contoh

 

2)   pemeriksaan aspal cair

Rp

375.000/contoh

 

3)   pemeriksaan aspal semen

Rp

350.000/ contoh

 

4)   sieve test aspal emulsi

Rp

50.000/contoh

 

5)   storage stability 24 hour aspal emulsi

Rp

50.000/contoh

 

6)   cement mixing aspal emulsi

Rp

50.000/contoh

 

7)   kinematik viscositas aspal

Rp

60.000/contoh

 

8)   pemeriksaan kadar air aspal (hotmix) dengan cara destilasi

Rp

120.000/contoh

 

9)   pemeriksaan asbuton/ micro asbuton

Rp

270.000/contoh

 

10)     ekstraksi asbuton/micro dengan asbuton

Rp

160.000/contoh

 

     h) pemeriksaan kadar gilsonite

Rp

100.000/contoh

 

i) pemeriksaan berat jenis semen

Rp

21.000/ contoh

 

 j) pemeriksaan gravity maximum mixture hotmix (gmm)

Rp

60.000/contoh

 

k) pemeriksaan air bersih

Rp

58.500/contoh

 

l) pemeriksaan air limbah/sungai

Rp

104.000/contoh

 

m) bor klasifikasi

Rp

140.000/titik

 

n) cone penetrometer

Rp

56.000/titik

 

0) kualitas tanah

Rp

275.000/contoh

 

p) proktor

Rp

150.000/contoh

 

q) shallow boring

Rp

50.000/titik

 

r) geo listrik

Rp

l65.000/titik

 

s) seismic per meter rentang

Rp

16.800/meter rentang

 

t) tvane test

Rp

18.000/meter rentang

 

u) kuat tekan dengan hammer test

Rp

5.000/titik

 

v) wheel tracking test

Rp

500.000/ contoh

 

w) indirect tensile modulus test UTM UMATA

Rp

500.000/ contoh

 

x) kuat tarik besi beton sampai dengan 25 mm

Rp

70.000/contoh

 

16. Biaya mobilisasi pekerjaan lapangan

 

 

 

a) Mobilisasi quality control:

 

 

 

1) test pit dan penutupan

Rp

130.000/3 titik

 

2) pengujian mutu (Quality Control):

 

 

 

    a)) CBR On Place Sirtu

Rp

195.000/10 titik

 

   b)) CBR on Place macadam

Rp

195.000/10 titik

 

   c)) CBR On Place Hotmix

Rp

130.000/15 titik

 

   d)) CBR On Place Tanah Dasar

Rp

195.000/15 titik

 

3) benkelman beam

Rp

195.000/10 titlk

 

4) kekasatan permukaan (Skid Resistance)

Rp

130.000/15 titik

 

5) pengeboran beton

Rp

130.000/10 titik

 

6) kepadatan lapangan

Rp

130.000/15 titik

 

7) shallow boring

Rp

130.000/10 titik

 

8) Kuat tekan dengan Hammer test

Rp

130.000/30 titik

 

b) Mobilisasi colecting data mekanika tanah:

 

 

 

1) sondir Ringan (kapasitas 2,5 toni)

Rp

195.000/2 titik

 

2) bor dangkal (bor tangan)

Rp

195.000/2 titik

 

3) sondir berat (kapasitas 10 toni)

Rp

390.000/1 titik

 

4) bar dalam (bar mesin)

Rp

390.000/1 titik

 

5) bar klasifikasi

Rp

130.000/10 titik

 

6) cone penetrometer

Rp

130.000/15 titik

 

7) geo listrik

Rp

130.000/15 titik

 

8) seis mic per/m/rentang

Rp

130.000/100 m rentang

 

9) vane test

Rp

100.000/2 titik

c.

Pemakaian peralatan ukur dan Mobilisasi:

 

 

 

1.   Pengukuran (Profile, Uitzet & Peil Control) Saluran bentangan lebih kecil atau sarna dengan 3 m

Rp

710/m2

 

2.   Pengukuran (Profile, Uitzet & Peil Control) saluran/ Kali bentangan lebih besar dari 3 m

Rp

765/ m2

 

3.   Pengukuran jalan (Profile, Uitzet & Peil Control) Jalan lebar lebih kecil atau sarna dengan 10 m

Rp

710/ m2

 

4.   Pengukuran Jalan (Profile, Uitzet & Peil Control) jalan lebar lebih besar dari 10 m

Rp

765/ m2

 

5.   Pengukuran (Collecting Data, Uitzet & Peil Control) peillantai bangunan, peil banjir

Rp

350/ m2

 

6.   Pengukuran waduk / situ (Collecting Data, Rp 400/ rn2 Uitzet Dan Peil Control)

Rp

400/ m2

 

7.   Pengukuran jembatan (Profile, Uitzet& Peil Control)

Rp

480.000/1 buah jembatan

 

8.   Mobilisasi pengukuran:

 

 

 

a)    Pengukuran (Profile, Uitzet & Peil Control) saluran bentangan lebih kecil atau sarna deng 3m

Rp

130.000/1.000 m2

 

b)   Pengukuran (Profile, Uitzet & Peil Control) saluran/ Kali bentangan lebih besar dari 3 rn

Rp

130.000/1.000 rn2

 

c)    Pengukuran Jalan (Profile, Uitzet, Peil Control) jalan lebar lebih kecil atau sarna dengan 10m

Rp

130.000/1.000 rn2

 

d)   Pengukuran jalan (Profile, Uitzet & Peil Control) jalan lebar lebih besar dari 10 m

Rp

130.000/1.000 m2

 

e)    Pengukuran (Collecting Data, Uitzet & Peil Control) peillantai bangunan, peil banjir

Rp

130.000/ 0-10.000 rn2

 

f)     Pengukuran waduk/situ (Collecting Data, Uitzet dan Peil Control)

Rp

130.000/ 0-10.000 rn2

 

g)    Pengukuran jernbatan (Profile, Uitzet& Peil Control)

Rp

130.000/1buah jembatan

d.

Penyediaan sarana penempatan jaringan utilitas dan bangunan pelengkap yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta / Pemerintah Daerah

 

1. Kabel dan Pipa menggunakan bangunan ducting utilitas terpadu:

 

 

 

     a) Kabel

Rp

5.000/meter/tahun

 

     b) Pipa :

 

 

 

        1) diameter sampai dengan 300 milimeter

Rp

5.000/meter/ tahun

 

        2) diameter 301 sampai dengan 500 milimeter

Rp

15.000/meter/ tahun

 

 2. Kabel dan pipa tanpa menggunakan bangunan ducting utilitas terpadu:

 

 

 

     a) Kabel

Rp

10.000/meter

 

      b) Pipa:

 

 

 

1)   diameter sampai dengan 300 milimeter

Rp

10.000/meter

 

2)   diameter 301 sampai dengan 500 milimeter

Rp

20.000/meter

 

3)   diameter 501 sampai dengan 1000 milimeter

Rp

30.000/meter

 

4)   diameter lebih dari 1000 milimeter

Rp

60.000/meter

 

3.  Bangunan ducting utilitas terpadu, mainhole, handhole dan bak valve

Rp

400.000/m3/tahun

 

4. Tiang Mikro Selluler Paling tinggi 15 meter

Rp

1.000.000/titik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

D. TARIF RETRIBUSI PELAYANAN PENGAWASAN DAN PENERTIBAN BANGUNAN

Tarif Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan

a.

Bangunan gedung

Retribusi pembinaan penyelenggaraaan bangunan gedung (RPP) diperuntukkan bagi kegiatan pembangunan baru, rehabilitasi/renavasi dan pelestarian/ pemugaran dengan ketentuan sebagai berikut:

 

1.   RPP untuk bangunan gedung ditentukan berdasarkan perkalian antara luas bangunan (L) dengan indeks terintegrasi (It) dan tarif/harga satuan retribusi bangunan gedung (HSbg) atau dengan rumus:

RPP = L x It x HSbg

 

2.   Untuk abyek bangunan gedung dengan jenis kegiatan yang tidak dapat atau sulit dihitung mengunakan rumus sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a), RPP ditentukan sebesar 1,75% (satu kama tujuh puluh lima persen) dari biaya pelaksanaan berdasarkan nilai perhitungan rencana anggaran biaya atau kontrak.

 

3.   Indeks terintegrasi (It) ditentukan berdasarkan hasil perkalian indeks kegiatan (Ikg), indeks fungsi (If), indeks klasifikasi (Ik), indeks waktu penggunaan (Iw), dan indeks pengali tambahan (Ipt) atau dengan rumus:

It = Ikg x If x Ik x Iw x Ipt

 

4.   Besarnya indeks kegiatan bangunan gedung (Ikg) ditentukan sebagai berikut:

 

a)    pembangunan baru sebesar 1,00

 

b)   rehabilitasi/ renavasi

 

1)   rusak sedang sebesar 0,45

 

2)   rusak berat sebesar 0,60

 

3)   pelestarian/pemugaran.

 

a)) pratama sebesar 0,65

 

b)) madya sebesar 0,45

 

c)) utama sebesar 0,30

 

5.   Besarnya indeks fungsi bangunan gedung (If) ditentukan sebagai berikut:

 

a)    Fungsi hunian sebesar 0,50 kecuali untuk rumah tinggal tinggal sederhana dan rumah deret sederhana sebesar 0,05

 

b)   Fungsi keagamaan sebesar 0,00

 

c)    Fungsi sosial dan Budaya sebesar 1,00 kecuali untuk bangunan gedung kantor milik Negara sebesar 0,00

 

d)   Fungsi usaha sebesar 3,00

 

e)    Fungsi campuran sebesar 4,00

 

f)     Fungsi khusus sebesar 2,00

 

6.   Besarnya indeks klasifikasi bangunan gedung (Ik) ditentukan berdasarkan penjumlahan dari hasil perkalian indeks parameter klasifikasi (Ipk) dengan bobot klasifikasi (Bbt) dengan rumus:

Ik; L: (Ipk X Bbt)

 

 

7.   Besarnya bobot dan indeks parameter klasifikasi (Ipk) ditentukan sesuai Tabel I

 

Klasifikasi

Bobot (Bbt)

Parameter

Indeks (Ipk)

Bbt x Ipx

Kompleksitas

0,25

Sederhana

0,40

0,100

Tidak Sederhana

0,70

0,175

Khusus

1,00

0,250

Permanensi

0,20

Darurat

0,40

0,080

Semi permanen

0,70

0,140

Permanen

1,00

0,200

Risiko kebakaran

0,15

Rendah

0,40

0,060

Sedang

0,70

0,150

Tinggi

1,00

0,150

Zonasi gempa

0,15

Zona I / minor

0,10

0,015

Zona II / minor

0,20

0,030

Zona III / Sedang

0,40

0,060

Zona IV / Sedang

0,50

0,075

Zona V / kuat

0,70

0,105

Zona VI / kuat

1,00

0,150

Kepadatan bangunan gedung

0,10

Renggang

0,40

0,040

Sedang

0,70

0,070

Padat

1,00

0,100

Ketinggian bangunan gedung

0,10

Rendah

0,40

0,040

Sedang

0,70

0,070

Tinggi

1,00

0,100

Kepemilikan

0,05

Negara/Yayasan

0,40

0,020

Perorangan

0,70

0,035

Badan usaha swasta

1,00

0,050

 

 

8.        Besarnya indeks waktu penggunaan bangunan gedung (Iw) ditentukan sebagai berikut:

 

a)    Bangunan gedung dengan masa pemanfaatan sementara jangka pendek maksimum 6 (enam) bulan diberi indeks sebesar 0,40

 

b)   Bangunan gedung dengan masa pemanfaatan sementara jangka menengah maksimum 3 (tiga) tahun diberi indeks sebesar 0,70

 

c)    Bangunan gedung dengan masa pemanfaatan lebih dari 3 (tiga) tahun diberi indeks sebesar 1,00

 

9.        Penetapan indeks terintegrasi untuk beberapa unit bangunan gedung dengan perbedaan jumlah lantai/ketinggian dalam 1 (satu) kavling/persil ditetapkan untuk masing-masing unit atau blok massa bangunan gedung.

 

10.     Penetapan indeks terintegrasi untuk bangunan gedung yang memiliki jumlah lantai dalam 1 (satu) unit atau blok massa bangunan gedung yang mempunyai bagian-bagian sayap (wing) dengan perbedaan jumlah lantai/ketinggian, ditetapkan berdasarkan lantai tertinggi.

 

11.     Indeks pengali tambahan (Ipt) ditetapkan sebesar 1,00 kecuali untuk bangunan gedung, atau bagian bangunan gedung yang berada atau terletak di bawah permukaan tanah (basement), di atas/bawah permukaan air, prasarana, dan sarana umum ditetapkan indeks pengali tambahan sebesar 1,30.

 

12.     Besarnya tarif/harga satuan retribusi Bangunan Gedung (HSbg) dinyatakan persatuan luas lantai bangunan bangunan gedung yang nilainya ditetapkan sarna untuk semua jenis dan kategori bangunan gedung yaitu sebesar Rp 25.000 (dua puluh lima ribu rupiah) per meter persegi, kecuali Bangunan rumah tinggal (fungsi hunian sederhana) berupa rumah tinggal sederhana tunggal dan rumah tinggal sederhana deret ditetapkan Rp 0,- dengan kriteria:

 

a)    Bangunan rumah tinggal dengan ketinggian maksimal 2 (dua) lantai tanpa mezzanine, rongga atap, basement.

 

b)   Luas bangunan dan luas tanah maksimal adalah 100 m2.

 

c)    Kepemilikan bangunan perorangan bukan badan usaha kecuali apabila kepemilikan perorangan memiliki lebih dari 1 unit dalam satu lingkungan yang sama.

 

13.                RPP paling sedikit yang dikenakan terbadap pelayanan 1MB ditetapkan sebesar Rp 500.000.

 

 

b.

Prasarana bangunan

 

1.   RPP prasarana bangunan gedung ditentukan berdasarkan perkalian antara volume/besaran dari masing-masing prasarana bangunan (V) dengan Indeks kegiatan (Ikg) dan tarif/barga satuan retribusi prasarana bangunan gedung (HSpbg) atau dengan rumus:

RPP = V x lkg x HSpbg

 

 

2.   Untuk obyek prasarana bangunan gedung dengan jenis kegiatan yang tidak dapat dihitung menggunakan rumus sebagaimana dimaksud pada angka 2) huruf a, RPP ditetapkan sebesar 1,75% (satu koma tujuh pulub lima persen) dari biaya pelaksanaan berdasarkan nilai perhitungan rencana anggaran biaya atau kontrak.

 

3.   Besarnya indeks kegiatan prasarana bangunan (Ikg) gedung ditentukan sebagai berikut:

 

a)    pembangunan baru sebesar 1,00

 

b)   rehabilitasi renovasi

 

1)   rusak sedang sebesar 0,45

 

2)   rusak berat sebesar 0,60

 

4.        Indeks kegiatan prasarana bangunan gedung (Ikg) untuk rumah tinggal tunggal sederhana, rumah deret sederhana, bangunan gedung fungsi keagamaan, serta bangunan gedung kantor milik Negara ditetapkan sebesar 0,00 (nol), kecuali bangunan gedung milik negara untuk pe1ayanan jasa umum, dan jasa usaha serta bangunan gedung untuk insta1asi, dan laboratorium khusus.

 

5.        Indeks kegiatan prasarana bangunan gedung (Ikg) rumah tinggal tunggal sederhana dan rumah deret sederhana ditetapkan 0 (nol) sebagaimana dimaksud pada huruf 4) hanya berlaku untuk prasarana bangunan berupa konstruksi perkerasan biasa dan konstruksi pembatas/pengaman, sedangkan untuk prasarana bangunan diluar dari konstruksi perkerasan biasa dan konstruksi pembatas/pengaman tetap dikenakan Indeks Kegiatan sesuai jenis kegiatannya.

 

6.   Besarnya tarif/harga satuan retribusi prasarana bangunan gedung (HSpbg) dinyatakan persatuan volume prasarana yang nilainya ditetapkan sesuai dengan masing-masing jenis prasarana bangunan gedung sebagaimana tercantum dalam Tabel II.

 

Tabel II

No

Jenis Prasarana

Satuan Vol

Tarif persatuan

Keterangan

1

Konstruksi perkerasan biasa

m2

Rp 2.000

Untuk aktifitas kegiatan sehari-hari spt perkerasan halaman, parkir dan sejenis

2

Konstruksi perkerasan khusus

m2

Rp 5.000

Menggunakan konstruksi spt pelataran peti khusus kemas, landasan pacu pesawat, dan sejenis

3

Konstruksi pembatas/ pengaman/ penahan

m’

Rp 2.000

Termasuk pagar, turap dan kontruksi penahan lain yang bersifat mandiri

4

Posj aga

Unit

Rp 200.000

Maks 4 m2 per unit, selebihnya dianggap luasan bangunan gedung

5

Konstruksi kolam/ reservoir bawah tanah

m2

Rp 10.000

Konstruksi mandiri; termasuk kolam renang,  kolam pengolah limbah atau pengolah bahan cair lainnya.

6

Konstruksi menara air

Unit

Rp 100.000

Konstruksi mandiri, maks. 12 m3 per unit; selebihnya setiap kelipatan nya dihitung sebagai 1 unit

7

Konstruksi monumen

Unit

Rp 500.000

Merupakan retribusi paling sedikit, (apabila 1,75% dari biaya pembuatan tidak sampai batas yang ditetapkan)

8

Konstruksi instalasi/ gardu

Unit

Rp 500.000

Termasuk rumah genset;  maks 15 m2 per unit, selebihnya setiap kelipatan nya dihitung sebagai 1 unit

9

Konstruksi penyimpanjsilo

m3

Rp 2.000

Penyimpan khusus bahan bakar, semen curah dan sejenisnya

10

Konstruksi menara bakar/ cerobong asap

Unit

Rp 250.000

Konstruksi mandiri

11

Konstruksi monumen

Unit

Rp 500.000

Merupakan retribusi paling sedikit, (apabila 1,75% dari biaya pembuatan tidak sampai batas yang ditetapkan)

12

Konstruksi reklame

Unit

Rp 3.000.000

Konstruksi mandiri (diatas tanah atau bangunan); maks. 24 m2 per unit; selebihnya setiap kelipatan nya dihitung sebagai 1 unit

13

menara jenis menara rangka ruang

m3

Rp 200.000

Luas tapak tumpuan menara (A) dikalikan ketinggian menara (H)

14

Konstruksi menara jenis tiang tunggal (single pole)

Unit

Rp 2.500.000

Per 1 unit menara sampai dengan ketinggian 25 m dihitung Rp 2.500.000,- menara dengan ketinggian melebihi 25 m, selebihnya dihitung per unit kelipatannya

15

Konstruksi  Dinding Penahan Tanah Mandiri (Retaining Wall)

m’

Rp 10.000

Merupakan prasarana bangunan yang bukan merupakan bagian struktur bangunan dinding basement yang sifatnya mandiri.

 

 

7.   Besarnya tarif/harga satuan retribusi prasarana bangunan gedung (HSpbg) berupa prasarana penunjang pelaksanaan pembangunan seperti bedengj direksi keet, pagar proyek yang sifatnya sementara dan berdiri hanya selama pelaksanaan pembangunan ditetapkan Rp 0,-.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

E. TARIF RETRIBUSI PELAYANAN PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN

a.

Pemakaian tempat pemakaman :

 

1.   Sewa tanah makam untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun

 

 

 

a)    blok AA. I

Rp

100.000

 

b)   blok AA. II

Rp

80.000

 

c)    blok A. I

Rp

60.000

 

d)   blok A. II

Rp

40.000

 

e)    blok A. III

Rp

0

 

2.   Sewa tanah makam tumpangan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari besarnya retribusi sebagaimana tereantum dalam angka 1.

 

3.   Perpanjangan sewa tanah makam adalah:

 

a)    Tiga tahun pertama 50% (lima puluh persen) dari besarnya retribusi sebagaimana tereantum dalam angka 1.

 

b)   Tiga tahun berikutnya 100% (seratus persen) dari besarnya retribusi sebagaimana tereantum dalam angka 1.

 

c)    Perpanjangan sewa tanah makam sebagaimana dimaksud pada huruf a) dan huruf b), diajukan paling lama 3 (tiga) tahun setelah sewa tanah makam berakhir dan apabila tidak diperpanjang setelah lewat jangka waktu 3 (tiga) tahun dapat digunakan untuk pemakaman ulang.

b.

Pemakasian lokasi Taman Untuk:

 

1.   Shooting film:

 

 

 

a)    1 sampai dengan 2 hari

Rp

1.250.000/lokasi.

 

b)   3 sampai dengan 4 hari

Rp

2.000. 000/lokasi

 

c)    5 sampai dengan 8 hari

Rp

2.500.000/lokasi

 

d)   diatas 8 hari dikenakan biaya tambahan

Rp

250.000/hari/lokasi

 

2.   Bazar, perlombaan, sarasehan, pameran, aeara ritual dan kegiatan lainnya:

 

 

 

a)    sampai dengan 1.000 m2

Rp

1. 000.00015hari/ lokasi

 

b)   1001 sampai dengan 5.000 m2

Rp

1.500.000/5 hari/lokasi

 

c)    5001 sampai dengan 10.000 m2

Rp

2. 000.000/5 hari/lokasi

 

d)   10.001 sampai dengan 25.000 m2

Rp

2.500.000 15 hari/lokasi

 

e)    25.000 m2 keatas

Rp

3.000.000/5 hari/lokasi

 

f)     setiap penambahan per hari ditambah biaya 20 % (dua puluh persen) dari biaya pokok tarif.

 

 

 

3.   Pemakaian lokasi taman untuk perkemahan:

 

 

 

a)    pelajar, pramuka, mahasiswa

Rp

1.000./ orang/ hari

 

b)   umum.

Rp

2. 000./ orang/ hari

 

4.   Penggunaan lokasi taman untuk bedeng proyek (Direksi Keet) dan sejenisnya:

 

 

 

a)    0 sampai dengan 15 m2

Rp

50.000/ hari/lokasi

 

b)   16 sampai dengan 30 m2

Rp

75.000/ hari/lokasi

 

c)    31 sampai dengan 50 m2

Rp

100.000/hari/lokasi

 

d)   setiap penambahan 5 m2 diatas 50 5.000/hari/lokasi m2

Rp

5.000/hari/lokasi

 

5.   Penggunaan lokasi taman untuk material proyek dan pekerjaan sejenisnya:

 

 

 

a)    sampai dengan 100 m2

Rp

100.000/hari/lokasi

 

b)   101 sampai dengan 200 m2

Rp

150.000/hari/lokasi

 

c)    201 sampai dengan 300 m2

Rp

250.000/hari/ lokasi

 

d)   Lebih dari 300 m2

Rp

300.000/hari/lokasi

 

e)    Setiap penambahan 10 m2 diatas Rp 100.000/hari/lokasi 300m2

Rp

100.000/hari/lokasi

 

6.   Pemakaian lokasi taman dan jalur hijau pada titik lubang tiang umbul-umbul

Rp

3.000/hari/lubang

c.

Pemakaian Peralatan Pertamanan :

 

 

 

1.   Tenda kemah

 

 

 

a.    Pelajar dan mahasiswa

 

 

 

1)   Ukuran 2 orang

Rp

5.000/hari/unit

 

2)   Ukuran 6 orang

Rp

7.500/hari/unit

 

3)   Ukuran 10 orang

Rp

1O.OOO/hari/unit

 

b.   Umum

 

 

 

1)   Ukuran 2 orang

Rp

10.000/hari/unit

 

2)   Ukuran 6 orang

Rp

15.000/hari/unit

 

3)   Ukuran 10 orang

Rp

20.000/hari/unit

 

2.   Tiang umbul-umbul

Rp

3.000/hari/unit

d.

Pemakaian lokasi kebun bibit Dinas Pertamanan

Rp

2.000.000/ ha/tahun

e.

Penggunaan bangunan dilokasi taman, jalur dan kebun bibit :

 

 

 

1.   Green House kebun bibit Srengseng, Ciganjur

Rp

1.500/m2 /hari

 

2.   Rumah kaca Taman Menteng

Rp

2.000.000/hari

 

3.   Gedung Pertemuan Taman Langsat

Rp

I.OOO.OOO/hari

f.

Pemakaian peralatan perawatan jenazah

Rp

75.000/jenazah

g.

Pemakaian kendaraan jenazah dan kelengkapannya :

 

 

 

1.   untuk dalam kota

Rp

100.000 / sekali pakai

 

2.   untuk luar kota

Rp

1.500/kilo meter

h.

Pemakaian lokasi taman pemakaman untuk shooting film:

 

 

 

1.   sampai dengan 2 hari

Rp

I.OOO.OOO/lokasi

 

2.   3 sampai dengan 4 hari

Rp

1.500.000/lokasi

 

3.   5 sampai dengan 8 hari

Rp

2.000.000/lokasi

 

4.   lebih dari 8 hari dikenakan biaya tambahan

Rp

200.000 /hari/lokasi

i.

Pemakaian Plaza Taman, Jalan Silang Monumen Nasional, Areal Taman Medan Merdeka dan Taman Monumen Soekarno-Hatta Proklamator Kemerdekaan RI, Plaza Teater Jakarta untuk kegiatan perlombaan, sarasehan, acara ritual dan sejenisnya :

 

1.   Luas sampai dengan 1.000 m2

Rp

500.000 /hari/lokasi

 

2.   Luas 1.001 sampai dengan 5.000 m2

Rp

1.000.0000 /hari/lokasi

 

3.   Luas 5.001 sampai dengan 10.000 m2

Rp

1.250.000 /hari/lokasi

 

4.   Luas 10.001 sampai dengan 25.000 m2

Rp

1.500.000 /hari/lokasi

 

5.   Luas lebih dari 25.000 m2

Rp

2.000.000 /hari/lokasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

F. TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KEBERSIHAN

a.

Pengangkutan sampah perumahan/rumah/ tinggal

Rp

0

 

1.   luas bangunan sampai dengan 70 m2

Rp

0

 

2.   luas bangunan 71 m2 sampai dengan 150 m2

Rp

0

 

3.   luas bangunan 151 m2 sampai dengan 250 m2

Rp

0

 

4.   luas bangunan 251 m2 sampai dengan 300 m2

Rp

0

 

5.   luas bangunan 301 m2 keatas

Rp

0

b.

Pengangkutan sampah toko, warung makan, apotik, bengkel, bioskop, tempat hiburan lainnya, penjahit/konpeksi, salon barbershop, panti pijat, bola sodok, binatu dan lain-lain.

 

1.   kecil (volume sampah sampai dengan 0,75 m3 /bulan)

Rp

25.000/bln

 

2.   besar (volume sampah lebih dari 0,76 /bln m3 /bulan

Rp

30.000/bln

c.

Pengangkutan sampah minimum 2,5 m 3 dari lokasi industri, pusat pertokoan/ plaza, Perkantoran, pasar swalayan, motel, hotel, lPenginapan, taman hiburan/ rekreasi, rumah Imakan/restoran, perbengkelan, apartemen

Rp

40.000/m3

d.

Pengangkutan sampah non bahan berbahaya beracun dari rumah sakit, poliklinik dan laboratorium minimum 1,00 m3

Rp

25.000/m3

e.

Pengangkutan sampah dari pasar PO Pasar Jaya dan lokasi Pedagang

Rp

20.000/m3

f.

Penyediaan tempat pembuangan/pemusnahan akhir Sampah (TPA sampah).

Rp

25.000/m3

g.

Penyedotan kakus/ tangki septikteng paling sedikit 2 m3

Rp

70.000/m3

h.

Penyediaan lokasi instalasi pengolahan aIr buangan (LIPAB)

Rp

25.000/m3

i.

Pemakaian toilet berjalan

 

 

 

-       VIP

Rp

400.000/ toilet/ hari

 

-       Container

Rp

325.000/toilet/ hari

 

 

 

 

 

 

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

ttd.

BASUKI T PURNAMA

         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran IV

:

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

 

B. TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

 

Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum / Khusus Milik Pemerintah Daerah:

 

I

TINDAKAN RAWAT JALAN PAGI

 

 

1

Pemeriksaan

Rp

10.000

 

2

Aff Contact Lens

Rp

10.000

 

3

Edukasi Kelompok per orang

Rp

10.000

 

4

Injeksi

Rp

10.000

 

5

Loop Mata

Rp

10.000

 

6

Patching

Rp

10.000

 

7

Senam Hamil

Rp

10.000

 

8

Slit lamp

Rp

10.000

 

9

Konsultasi Internal

Rp

10.000

 

10

Pasang spalk kecil

Rp

10.000

 

11

Suntik TT

Rp

10.000

 

12

Konsultasi Kosmetik

Rp

10.000

 

13

MEMORY/MMSE

Rp

10.000

 

14

MMT

Rp

10.000

 

15

Pemeriksaan POSTURE

Rp

10.000

 

16

ROM

Rp

10.000

 

17

Auditorv Retrainine

Rp

15.000

 

18

Ingatan Bahasa

Rp

15.000

 

19

Klinik Memory

Rp

15.000

 

20

Sensor-Motorv Retrainine

Rp

15.000

 

21

Train The Brain

Rp

15.000

 

22

Visual Retraining

Rp

15.000

 

23

Babv Gvm

Rp

20.000

 

24

Cabut Jahitan 0-10 Jahitan

Rp

20.000

 

25

Chiropraksi

Rp

20.000

 

26

Daya Tahan

Rp

20.000

 

27

Ear Toilet

Rp

20.000

 

28

Eye Toilet Kecil

Rp

20.000

 

29

Ganti Balutan <10cm

Rp

20.000

 

30

Inieksi khusus

Rp

20.000

 

31

Ischiara Test

Rp

20.000

 

32

Kaustik Tenggorokan

Rp

20.000

 

33

Keseimbangan dan Koordinasi

Rp

20.000

 

34

Konsultasi Gizi

Rp

20.000

 

35

Massage (Lokal Area)

Rp

20.000

 

36

Pasang spalk sedang

Rp

20.000

 

37

Pelatihan POSTURE

Rp

20.000

 

38

Pernafasan dan Relaksasi

Rp

20.000

 

39

Probing

Rp

20.000

 

40

Reflexiologi (tangan & Kaki)

Rp

20.000

 

41

Suntik cyclofe/KB 1 bIn

Rp

20.000

 

42

Suntik depoprovera/KB 3 bIn

Rp

20.000

 

43

Vitalisasi Otak (Ikhtisar)

Rp

20.000

 

44

Inhalasi Terapi

Rp

30.000

 

45

Terapi Keria (OT)

Rp

30.000

 

46

Terapi Wicara (ST)

Rp

30.000

 

47

Aff kateter oleh dokter spesialis

Rp

30.000

 

48

Baby Massage

Rp

30.000

 

49

Benda Asing Hidung Tanpa Anastesi

Rp

30.000

 

50

Benda Asing Telinga Tanpa Anastesi

Rp

30.000

 

51

Cerumen Prop Tanpa Anastesi

Rp

30.000

 

52

Energizing (Full Body Massage)

Rp

30.000

 

53

Eye Toilet Besar

Rp

30.000

 

54

Fitting bandage lens (1 eye)

Rp

30.000

 

55

Ganti verban

Rp

30.000

 

56

Heacting

Rp

30.000

 

57

Kaustik Telinga

Rp

30.000

 

58

Mantoux Test (PPD 0,1)

Rp

30.000

 

59

Manual Terapi (Lokal Area)

Rp

30.000

 

60

Pasang spalk besar

Rp

30.000

 

61

Pedagogic

Rp

30.000

 

62

Perawatan luka

Rp

30.000

 

63

Pungsi Abses

Rp

30.000

 

64

Refraksi Dewasa

Rp

30.000

 

65

Relaksasi (Refleksologi tangan-kaki, leher-pundak)

Rp

30.000

 

66

Toilet Hidung

Rp

30.000

 

67

Wound Dressing

Rp

30.000

 

68

Wound Toilet kecil

Rp

30.000

 

69

Benda Asing Tenggorokan

Rp

35.000

 

70

Cabut Jahitan > 10 Jahitan

Rp

35.000

 

71

Dilatasi fimosis

Rp

35.000

 

72

Epilasi

Rp

35.000

 

73

Extraksi Gram/Corp. Alienum Palp

Rp

35.000

 

74

Ganti Balutan > lOcm

Rp

35.000

 

75

Hecting Palpebra

Rp

35.000

 

76

Injeksi Infra Artikuler

Rp

35.000

 

77

Normal Dressing

Rp

35.000

 

78

Refraksi Anak

Rp

35.000

 

79

Sensory – Integrasi

Rp

35.000

 

80

Snozelen

Rp

35.000

 

81

Wound Toilet sedang

Rp

35.000

 

82

Aff Hecting Kulit

Rp

35.000

 

83

AffTampon Nasal

Rp

35.000

 

84

Nektrotomi

Rp

35.000

 

85

Pemasangan IUD tanpa narkose

Rp

35.000

 

86

Imobilisasi dengan Elastic Verban

Rp

45.000

 

87

Chloretyl Spray Sedang

Rp

45.000

 

88

Facial

Rp

45.000

 

89

Pemeriksaan + Konsultasi PMS

Rp

45.000

 

90

Spoeling

Rp

45.000

 

91

Spoeling mata

Rp

45.000

 

92

Aspirasi cairan

Rp

45.000

 

93

Debridement

Rp

45.000

 

94

Epistaxis Cevere

Rp

45.000

 

95

Extraksi Gram/Corp. Alienum Kornea

Rp

45.000

 

96

imobilisasi dengan elastis verban 6 inch

Rp

45.000

 

97

Paket B (snozelen/sensory-integrasi, stimulasi-terapi)

Rp

45.000

 

98

Paresentase / Miringotomi

Rp

45.000

 

99

Pengambilan Cairan Lambung

Rp

45.000

 

100

Wound Toilet besar

Rp

45.000

 

101

Podofilin / TCA (S)

Rp

50.000

 

102

Ekstrasi Komedo (S)

Rp

50.000

 

103

Buka Gips Sesisi

Rp

50.000

 

104

Chloretvl Spray Besar

Rp

50.000

 

105

Dacriocystografy

Rp

50.000

 

106

Dekanulisasi

Rp

50.000

 

107

Drainage abses

Rp

50.000

 

108

Eksterpasi Lithiasis

Rp

50.000

 

109

Insisi

Rp

50.000

 

110

Kateterisasi

Rp

50.000

 

111

Pap Smear

Rp

50.000

 

112

Pemasangan alat persarium

Rp

50.000

 

113

Pungsi Abses pada waiah

Rp

50.000

 

114

Pre pungsi

Rp

50.000

 

115

Vestibulometri

Rp

50.000

 

116

Aspirasi perichondritis curicula

Rp

60,000

 

117

Infus Vit C per kuniungan

Rp

60,000

 

118

Bouginasi

Rp

60,000

 

119

Delsoralen Liquid

Rp

60,000

 

120

Ekstrasi Komedo (B)

Rp

60,000

 

121

Elektrokauter (S)

Rp

60,000

 

122

KIL

Rp

60,000

 

123

Melepas IUD tanpa narkose

Rp

60,000

 

124

Pasang Tampon Hidung

Rp

60,000

 

125

Podofilin / TCA (B)

Rp

60,000

 

126

Biopsi

Rp

75,000

 

127

Biopsi Nasopharynx

Rp

75,000

 

128

Biopsi Telinga Tanpa Anastesi

Rp

75,000

 

129

Bioosi Tumor Hidung

Rp

75,000

 

130

Buka Gips Sirkular

Rp

75,000

 

131

Buka Gips Tabung

Rp

75,000

 

132

Douglas Pungsi

Rp

75,000

 

133

WT-Combutio 30%

Rp

75,000

 

134

Elektrokauter (B)

Rp

75,000

 

135

Biopsi Jarum Halus / FNAB

Rp

100,000

 

136

Insisi Abses Peritonsil

Rp

100,000

 

137

Reposisi

Rp

100,000

 

138

Roster Plasty

Rp

100,000

 

139

TTB

Rp

100,000

 

140

Angkat Wire

Rp

100,000

 

141

Cystostomy

Rp

100,000

 

142

Kateterisasi batu

Rp

100,000

 

143

Kateterisasi dengan penyulit

Rp

100,000

 

144

Pemasangan susuk implan 1/3 KB dengan anastesi lokal

Rp

100,000

 

145

WT-Combutio > 30%

Rp

100,000

 

146

Eksisi Luar Muka / Eksisi Biopsi

Rp

125,000

 

147

Extirpasi Polio Nasi

Rp

125,000

 

148

Exterpasi Kiste Atroma

Rp

125,000

 

149

Eksisi

Rp

150.000

 

150

Hydrotubasi

Rp

150.000

 

151

Insisi Bartolini

Rp

150.000

 

152

Insisi Hordiolum/ Chalazion/Abses

Rp

150.000

 

153

Melepas susuk Dengan Anastesi Lokal

Rp

150.000

 

154

Pemasangan susuk implan 5/6 KB dengan anastesi lokal

Rp

150.000

 

155

Biopsi prostat

Rp

150.000

 

156

Pleurodesis

Rp

150.000

 

157

Necrotomi Mata

Rp

175.000

 

158

Nekrotomi

Rp

175.000

 

159

Pasang Gips Sesisi

Rp

175.000

 

160

Pasang Gios Sirkular

Rp

175.000

 

161

Pasang Gips Tabung

Rp

175.000

 

162

Pungsi Asites

Rp

175.000

 

163

Pungsi Pleura

Rp

175.000

 

164

Reduksi Tertutup

Rp

175.000

 

165

Eksisi Muka

Rp

175.000

 

166

Eksisi/ BE Tumor Jinak

Rp

175.000

 

167

Eksterpasi kecil

Rp

175.000

 

168

Myatoplasty

Rp

200.000

 

169

Arthrocentesis

Rp

200.000

 

170

Extirpasi Granuloma

Rp

250.000

 

171

Extirpasi Pterygium

Rp

250.000

 

172

Eksplorasi

Rp

250.000

 

173

Vasectomy

Rp

250.000

 

174

Biopsi/Eksisi Ganglion, Bursitis, Baker's Cys-

Rp

250.000

 

175

Eksterpasi besar

Rp

250.000

 

176

Kauter condyloma

Rp

250.000

 

177

Sirkumsisi

Rp

250.000

 

178

PMS Condyloma Accuminata

Rp

250.000

 

179

Tapping Pericardial

Rp

250.000

             

 

 

II

TINDAKAN UNIT GAWAT DARURAT

 

1

Pemeriksaan

Rp

15.000

 

2

Hitung denyut iantung ianin (DJJ)

Rp

10.000

 

3

Klisma

Rp

10.000

 

4

Pasang spalk kecil

Rp

10.000

 

5

lrigasi mata

Rp

10.000

 

6

Pasang spalk sedang

Rp

10.000

 

7

Visum

Rp

20.000

 

8

Syringe Pump

Rp

20.000

 

9

Insisi cross

Rp

20.000

 

10

Inhalasi

Rp

20.000

 

11

Cabut Jahitan 0-10 Jahitan

Rp

20.000

 

12

Pasang spalk besar

Rp

20.000

 

13

Hecting

Rp

20.000

 

14

Konsul visite Dokter Spesialis

Rp

30.000

 

15

Reoosisi sendi rahang

Rp

30.000

 

16

Corous Alineum bedah

Rp

30.000

 

17

Observasi > 8 jam sampai dengan 24 jam

Rp

30.000

 

18

Wound Toilet Sedang

Rp

30.000

 

19

Intubasi

Rp

40.000

 

20

Konsul Visit Dokter Spesialis Emergency (Jam 19.00 - 07.00 W1Bl

Rp

40.000

 

21

Kumbah lambung

Rp

40.000

 

22

Cabut Jahitan > 10 Jahitan

Rp

40.000

 

23

Wound Toilet Besar

Rp

40.000

 

24

Puncti vesica urinaria

Rp

60.000

 

25

Fiksasi lDW

Rp

60.000

 

26

Resusitasi

Rp

60.000

 

27

Reoosisi dan oasang gips

Rp

60.000

 

28

Vena secti

Rp

60.000

 

29

Eksteroasi kuku

Rp

60.000

 

30

WT-Combutio > 30%

Rp

60.000

 

31

Pasang CVC

Rp

100.000

 

32

Punksi pleura

Rp

100.000

 

33

Chest Tube

Rp

100.000

 

34

Pemasangan Contraventil

Rp

100.000

 

III

KAMAR RAWAT INAP

 

1

Tarif Kamar Kelas 3 per hari

Rp

50.000

 

2

Tarif Kamar Bayi

Rp

50.000

 

3

Tarif Kamar Perawatan Khusus (isolasil per hari)

Rp

150.000

 

4

Tarif Kamar Perinap per hari

Rp

 150.000

 

5

Tarif Kamar Intermediate / Hcu per hari

Rp

250.000

 

6

Tarif Kamar ICU /ICCU

Rp

1.000.000

 

7

Tarif Kamar NICU per hari

Rp

1.000.000

 

IV

TlNDAKAN RAWAT INAP KELAS 3

 

1

Induksi folly catheter

Rp

10.000

 

2

Konsultasi Dokter

Rp

10.000

 

3

Visite dokter

Rp

10.000

 

4

Pasang bougie

Rp

10.000

 

5

Breast pump elektrik

Rp

10.000

 

6

Cabut Jahitan 0-10 Jahitan

Rp

10.000

 

7

Infus Pump

Rp

10.000

 

8

Inhalasi

Rp

10.000

 

9

Kasur Dekubitus

Rp

10.000

 

10

Konsultasi Gizi

Rp

10.000

 

11

Syringe Pump

Rp

10.000

 

12

Micro curetage

Rp

20.000

 

13

Traksi kulit

Rp

20.000

 

14

Cabut Jahitan > 10 Jahitan

Rp

20.000

 

15

Irigasi mulut

Rp

20.000

 

16

Necrotomi

Rp

20.000

 

17

Biaya tindakan dasar

Rp

30.000

 

18

Buka gips sesisi

Rp

30.000

 

19

Insisi

Rp

30.000

 

20

Pasang kateter oleh dokter spesialis

Rp

30.000

 

21

Resusitasi

Rp

40.000

 

22

Vena secti

Rp

40.000

 

23

Biopsi dalarn

Rp

50.000

 

24

Biopsi jarum halus

Rp

50.000

 

25

Biopsi sumsum tulang

Rp

50.000

 

26

Biapsi supervisial

Rp

50.000

 

27

Buka gips sirkular

Rp

50.000

 

28

Buka gips tabung

Rp

50.000

 

29

DC-Eksterpasi (+Pal)

Rp

50.000

 

30

TTB

Rp

50.000

 

31

Pasang kateter dengan penyulit oleh dokter spesialis

Rp

50.000

 

32

Lumbal pungsi

Rp

75.000

 

33

Pleurodesis

Rp

75.000

 

34

Eksterpasi kecil

Rp

75.000

 

35

Pasang gips sesisi

Rp

75.000

 

36

Pasang gips sirkular

Rp

75.000

 

37

Pasang gips tabung

Rp

75.000

 

38

Pungsi abses hati

Rp

75.000

 

39

Pungsi asites

Rp

75.000

 

40

Pungsi pleura

Rp

75.000

 

41

WSD

Rp

75.000

 

42

Arthrocentresis

Rp

100.000

 

43

Eksterpasi besar

Rp

100.000

 

 

 

 

 

 

 

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

 ttd.

 BASUKI T PURNAMA